JATENG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan duka mendalam atas wafatnya Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo. Ia mengenang Tjahjo sebagai sosok yang ramah dan gemar memotivasi generasi muda
“Saya mewakili keluarga, pribadi, dan masyarakat Jawa Tengah menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Mas Tjahjo Kumolo. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan seluruh dosanya diampuni,” kata Ganjar saat ditemui sebelum berangkat ke Jakarta, Jumat (1/7) siang.
Ganjar terkejut saat mendengar kabar seniornya itu meninggal dunia. Ganjar bahkan, membatalkan agenda kerjanya ke Kebumen dan langsung bertolak ke Bandara Ahmad Yani Semarang untuk terbang ke Jakarta.
“Tadi pagi saya mendengar berita ini, rencana saya mau ke Kebumen langsung saya batalkan dan insyaAllah saya mau takziah ke Jakarta. Ini baru menuju ke bandara karena masih menunggu pesawat mampir dulu di tempat warung makan Ibu Ana, manyung yang sangat terkenal, dan semua seperti dilalah begitu ya, di belakang saya persis ada fotonya Pak Tjahjo Kumolo sama Ibu Ana. Ternyata beliau juga suka makan di sini,” ujar Ganjar sebelum bertolak ke Jakarta.
Ganjar kemudian mengenang sosok Tjahjo Kumolo yang sudah ia kenal lama. Menurutnya, merupakan orang yang luar biasa humble, grapyak, dan tidak protokoler sebagai menteri.
Sementara sebagai senior di partai, Tjahjo menjadi sosok yang sangat mendorong dan memotivasi generasi muda.
“Itu luar biasa. Saya pernah menjadi sekretaris beliau di fraksi, sama Mas Bambang Pacul waktu itu. Terus kemudian waktu beliau jadi Sekjen, kita juga membantu lini-lini partai melalui lembaga-lembaga fungsional partai dan itu menurut saya bagian cara beliau memberi ruang kepada generasi muda,” tutur Ganjar.
Bagi Ganjar, Tjahjo merupakan menteri yang sangat gemilang dengan berbagai terobosan. Saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, Tjahjo juga merupakan sosok yang terbuka dan suka mendengar suara dari bawah, termasuk dari bupati, wali kota, dan gubernur.
“Bahkan seringkali beliau bertanya bagaimana kondisi sebenarnya dan bagaimana mengusulkan itu. Terakhir menjadi Menteri PAN-RB, beliau sangat aktif mendorong reformasi birokrasi di daerah. Tadi pagi kami juga lagi lomba inovasi di Kemen PAN-RB. Biasanya beliau menyambut tapi sudah beberapa minggu ini gerah (sakit) dan hari ini kapundhut (wafat), tadi suasana itu belum terasa karena belum ada berita. Tapi itulah aktivitas yang beliau pimpin di Kemen PAN-RB yang terus mendorong seluruh lini pelayanan publik ini untuk melakukan inovasi dan memberikan pelayanan terbaik,” kenang Ganjar.
Sementara itu, Ana, pemilik warung makan seafood Ibu Ana di komplek PRPP Semarang mengaku terkejut saat mendengar berita Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Ia kemudian menceritakan bahwa Tjahjo Kumolo sering mampir untuk makan di warungnya saat berkunjung ke Semarang.
“Sudah lima kali makan di sini. Kalau mau ke Jakarta langsung mampir makan di sini bersama timnya. Sukanya makan srimping, udang saus besar, sukanya itu. Tapi kadang tidak dimakan semua. Mangut juga, beliau suka. Orangnya itu pendiam, sabar, dan merakyat. Saya pernah ngobrol dan ini foto saya sama beliau,” ujarnya sambil menunjukkan foto bersama Tjahjo Kumolo yang dipajang di samping fotonya bersama Ganjar Pranowo.