RADAR NASIONAL,–(Yogyakarta), — Perayaan HUT ke-80 Radio Republik Indonesia (RRI) tahun ini terasa semakin bermakna dengan hadirnya para pelaku UMKM Yogyakarta. Melalui komunitas Nglarisi UMKM Jogja, sebanyak lima UMKM unggulan tampil dalam ajang RRI Fest 2025, menghadirkan ragam kuliner, jamu tradisional, hingga kerajinan edukatif yang sarat nilai budaya.
Dewan Penasehat Nglarisi Jogja, Tazbir Abdullah, menegaskan bahwa keberpihakan pada UMKM merupakan kebijakan strategis yang sejalan dengan tugas besar negara, menggerakkan ekonomi bangsa.
“Jogja ini bukan kota industri, melainkan kota pariwisata dan perdagangan. Karena itu, UKM dan UMKM menjadi tumpuan. Program yang mendukung pemasaran produk UMKM jelas langkah yang strategis dan patut diapresiasi,” ungkap Tazbir. Minggu(7/9/2025).

Menurutnya, pola direct selling yang dihadirkan dalam bazar RRI Fest memberi ruang lebih adil bagi pelaku usaha kecil. Mereka bisa menjual langsung, berinteraksi dengan konsumen, sekaligus memperkenalkan identitas diri tanpa perantara yang mengambil keuntungan berlebih.
Tazbir juga menitipkan pesan kepada pelaku UMKM agar menjaga kualitas dan kepercayaan. Pertahankan mutu produk dan kemasan, layani dengan baik, dan jaga citra. Jika kepercayaan itu terbangun, UMKM akan selalu diberi ruang dan kesempatan.
Lima UMKM yang tampil dalam Nglarisi diataranya, Jemarica – kerajinan edukatif berupa mainan tradisional anak. Radhiya Bakery – brownies, pastel, dan kudapan khas. Ny. Chenh – kacang, bandeng presto, dan sambal bandeng. Jampie Maknyak – jamu tradisional berizin halal. Yuni Daifuku Mochi – mochi, yoghurt, dan minuman segar.
Dari deretan tersebut, Jampie Maknyak menjadi sorotan karena telah mengantongi sertifikat halal dan tengah berproses mendapatkan izin BPOM. Sementara itu, Jemarica menghadirkan produk kerajinan edukatif yang menanamkan nilai budaya di tengah derasnya arus modernisasi.
Sebagai lembaga penyiaran publik RRI memberikan tiga tenda khusus bagi UMKM Nglarisi. Dukungan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara media, budaya, dan ekonomi kerakyatan.
Dyah dari Nglarisi Jogja menyampaikan bahwa partisipasi ini bukan hanya ajang promosi, melainkan ruang perjumpaan antara UMKM dan masyarakat.
Harapannya dengan berkolaborasi di RRI Fest ini, UMKM Jogja semakin dikenal. Dari yang tadinya tidak tahu, jadi tahu. Semoga pendapatan para pelaku UMKM juga semakin meningkat,” ungkap Dyah.
Tazbir Abdullah menyampaikan kehadiran UMKM di panggung besar RRI Fest 2025 bukan sekadar meramaikan perayaan ulang tahun, tetapi menjadi simbol keterhubungan antara kebudayaan, ekonomi kerakyatan, dan media publik.
Seperti sebuah filosofi, setiap produk UMKM bukan hanya barang dagangan, melainkan wujud kearifan lokal, kerja keras, dan identitas budaya. Dengan kolaborasi ini, RRI Fest 2025 menjadi lebih dari sekadar pesta ulang tahun — ia menjelma sebagai perayaan hidupnya denyut ekonomi rakyat.(*)





