Tiga Korban KKB Papua Asal Sulawesi Selatan Dipulangkan ke Kampung Halaman

0
22
Ilustrasi proses evakuasi jenazah Foto: riauonline.co.id

SULSEL – Tiga dari sepuluh warga yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga tewas di Nduga, Papua, merupakan warga Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel)

Tiga jenazah warga tersebut dipulangkan ke kampung halaman yang dijemput langsung oleh Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

“Sejak kejadian penembakan yang terjadi kemarin (Sabtu), kami langsung koordinasi dengan Dinas Sosial Sulawesi Selatan termasuk Pak Gubernur untuk kepulangan jenazah warga kami,” ujar dia, di Makassar, Minggu (17/7).

Adapun ketiga warga Kepulauan Selayar yang menjadi korban aksi brutal kelompok bersenjata Papua adalah Daeng Marannu (41), Taufan Amir (42) Sirajuddin (27). Ketiganya dipulangkan melalui jalur penerbangan Timika-Makassar pada Minggu.

Ketiga jenazah yang telah tiba di bandara itu kemudian dibawa ambulans yang telah disiapkan menuju Kabupaten Kepulauan Selayar.

Setelah tiba di Selayar, ketiga jenazah kemudian diangkut menggunakan kapal feri untuk menuju ke Pulau Jampea dan Pulau Kayuadi, kampung halaman para korban.

Basli Ali juga menyatakan, jika para korban penganiayaan dan penembakan itu akan mendapatkan kompensasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kalau kompensasinya itu masih menunggu proses administrasi sebelum diserahkan,” ucapnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, penyerangan dan penembakan KKB selain menyasar warga sipil juga menyasar seorang pendeta di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.

“Kejadian penyerangan terjadi pada hari Sabtu tanggal 16 Juli sekitar pukul 09.15 Wit di Kampung Nogolait Kabupaten Nduga yang mengakibatkan 12 orang menjadi korban diantaranya 10 meninggal dunia salah satunya seorang pendeta dan 2 orang mengalami luka-luka,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/2022).

Kamal pu menyesalkan kejadian tersebut, aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak berprikemanusiaan. Dia menegaskan, anggota Polres Nduga yang di backup Satgas Damai Cartenz dan rekan-rekan TNI masih terus mendalami latar belakang dari perbuatan keji KKB tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini