Pekan Ini, Pekerja Kereta Api Inggris Gelar Mogok Kerja Nasional

0
18
Ilustrasi kereta api Foto: Republika

INGGRIS – Pekan ini, Inggris akan menghadapi aksi pemogokan terbesar oleh jaringan kereta api. Aksi ini adalah yang terbesar dalam lebih dari tiga dekade.

Serikat Pekerja Kereta Api, Maritim dan Transportasi Nasional (RMT) mengorganisasi aksi tersebut untuk menuntut kenaikan upah. Tuntutan disampaikan saat Inggris mengalami inflasi yang mengikis pendapatan para pekerja sektor tersebut.

Upah mereka gagal mengimbangi inflasi yang mencapai tingkat tertinggi dalam 40 tahun.
Pekerjaan mereka juga menghadapi risiko lantaran lalu lintas penumpang yang belum sepenuhnya pulih usai pencabutan karantina wilayah akibat COVID-19.

RMT menerangkan, lebih dari 50.000 pekerja akan mengikuti aksi mogok selama tiga hari. Pemogokan itu bertepatan dengan acara-acara besar, termasuk festival musik Glastonbury.
Institusi pendidikan turut menggigit jari. Sebab, ribuan murid yang mengikuti ujian nasional juga akan terpengaruh oleh protes tersebut.

Pemogokan itu akan menambah kekacauan perjalanan yang telah ditimbulkan sektor penerbangan pula. Maskapai Inggristerdesak mengurangi penerbangan karena kekurangan staf.

Ribuan pekerja dipecat di industri penerbangan selama pandemi. Namun, sektor itu sedang berjuang merekrut pekerja tambahan karena minat perjalanan meningkat usai pencabutan karantina.

RMT tetap bersikeras bahwa pemogokan itu diperlukan. Aksi tersebut akan berlangsung pada Selasa (21/6/2022), Kamis (23/6/2022), dan Sabtu (25/6/2022).

Serikat pekerja itu turut mengumumkan pemogokan 24 jam di jaringan kereta api bawah tanah London, Tube, pada Selasa (21/6/2022).

Operator kereta api memperingatkan, gangguan bisa berlangsung sepanjang pekan. Jalur-jalur yang tidak terpengaruh oleh aksi mogok juga akan mengurangi layanan mereka.

Menurut RMT, protes tersebut menandai perselisihan terbesar dalam jaringan kereta api di Inggris sejak 1989.

“Negosiasi belum berkembang sejauh yang saya harapkan jadi kita harus bersiap menghadapi pemogokan kereta api nasional yang tiada gunanya ini dan dampak merusak yang akan ditimbulkannya,” ujar kepala eksekutif Network Rail, Andrew Haines, dikutip dari AFP, Senin (20/6/2022).

“Kami, dan rekan-rekan operator kereta kami, bersiap untuk menjalankan layanan terbaik yang kami bisa untuk penumpang dan pengguna angkutan kargo pekan depan meskipun ada tindakan RMT,” lanjut dia.

Pemerintah dan RMT terlibat dalam percekcokan kembali selama akhir pekan lalu. Sekretaris Jenderal RMT, Mick Lynch, menyebut pemogokan akan terus berlanjut. Bagi Lynch, perselisihan tersebut belum mendapatkan penyelesaian yang layak.

Sementara itu, Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, melayangkan tuduhan kepada para pemimpin serikat. Dia mengatakan, mereka menolak bertemu untuk melanjutkan pembicaraan pada Sabtu (18/6/2022).

Shapps menambahkan, jaringan kereta api memerlukan modernisasi. Dia menilik perubahan penggunaan perjalanan pascapandemi.

Tetapi, Shapps melanjutkan, para pemimpin serikat pekerja justru menghadiri pawai protes alih-alih menempuh langkah tersebut. Menurutnya, gangguan itu hanya akan menyebabkan kesengsaraan.

Shapps menyinggung pasien rumah sakit yang mungkin terpaksa membatalkan janji konsultasi. Dia juga merujuk pada para murid yang mungkin menghadapi tekanan tambahan akibat perubahan rute selama menjalani ujian.

“Dengan melakukan tindakan ini, RMT menghukum jutaan orang yang tidak bersalah, alih-alih dengan tenang mendiskusikan reformasi yang masuk akal dan perlu yang harus kita lakukan untuk melindungi jaringan kereta api kita,” ujar Shapps.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini