Moeldoko: Ponpes Shiddiqiyah Bisa Beroperasi Lagi

0
17
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko Foto: Pikiran Rakyat

JATIM – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko memberikan tanggapan terkait keputusan pemerintah yang membatalkan pencabutan izin Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur.

Izin Ponpes Majma’al Bahrain Shiddiqiyah sempat dicabut oleh Kemenag terkait kasus dugaan pemerkosaan dengan tersangka Mas Bechi (42).

Namun, tidak berselang lama, Menko PMK Muhadjir Effendy membatalkan pencabutan izin Ponpes Majma’al Bahrain Shiddiqiyah. Pembatalan dilakukan karena ada arahan dari Presiden Jokowi.

Menanggapi masalah ini, Moeldoko mengatakan kasus dugaan pemerkosaan itu tidak bisa digeneralisasi karena menyangkut individu.

“Sebenarnya kita harus memang melihatnya antara perilaku pribadi dan kelembagaan. Saya pikir sangat bijaksana memang karena itu dilakukan oleh perilaku perorangan mestinya lembaganya harus diselamatkan,” kata Moeldoko usai meninjau Sekolah Staf Presiden, Kamis (14/7).

Berdasarkan informasi beredar, Ponpes Majma’al Bahrain Shiddiqiyah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019. Muncul dugaan Jokowi meminta pembatalan pencabutan izin karena masalah ini.

Eks Panglima TNI itu memastikan, tidak ada hubungannya masalah pembatalan pencabutan izin Ponpes Majma’al Bahrain Shiddiqiyah dengan masalah itu.

“Saya pikir bukan itu, tapi tadi bagaimana negatif memisahkan perilaku perorangan atau oknum dengan kelembagaan pesantren itu sendiri,” kata Moeldoko.

“Saya pikir kelembagaan pesantrennya kalau tidak melakukan hal-hal yang bersifat negatif ya tetap berjalan,” tutup dia.

Sebelumnya, Muhadjir mengatakan, dengan pembatalan pencabutan izin tersebut, maka ponpes bisa kembali berkegiatan normal.

“Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah yang berada di Jombang, Jawa Timur dapat beraktivitas kembali seperti sediakala,” kata Muhadjir.

“Saya sudah meminta Pak Aqil Irham, Plh Sekjen Kemenag, untuk membatalkan rencana pencabutan izin operasionalnya,” sambung Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, para orang tua santri kembali mendapat kepastian status putra-putrinya yang sedang belajar di ponpes tersebut dan para santri bisa belajar dengan tenang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini