RADARNASIONAL – Guna memberikan ruang gerak bagi generasi muda jelang Pilkada serentak, konsorsium Jemput suara menggelar Festival Pilkada 2024 diadakan di Asrama Mahasiswa Merapi Singgalang, Jl. Magelang, Yogyakarta, Sabtu (2/11/2024).
Koordinator Konsorsium Bijak Yogyakarta Raikhan Fasya Firdausi mengatakan, festival pilkada ini diharapkan utamanya Gen Z dapat menyuarakan dan menyampaikan berbagai isu yang berkembang di masyarakat.
Karena gelaran Festival Pilkada dihadiri perwakilan atau UU tim kampanye masing masing pasangan calon yang berkompetensi dalam Pilkada serentak.
Dalam Pilkada, konsorsium Bijak Yogyakarta ingin meningkatkan atau menaikkan ruang kritis bagi anak muda Yogyakarta Dalam forum ini, generasi muda bebas menyuarakan berbagai keluh kesah, kegundahan persoalan yang kepada pasangan calon walikota dan calon wakil walikota,’ujar Koordinator Konsorsium Bijak.
Menurutnya, Festival Pilkada juga menjadi ajang ruang penyampaian sspirasi dan penyerapan dengan menghadirkan aktor aktor politik yang bakal berkiprah dalam Pilkada.
Dengan harapan generasi generasi muda dapat secara langsung menyuarakan antara aktor politik dan pemilihnya.

Raihan Fasya Firdausi koordinator konsorsium bijak Yogyakarta dan ketua jemput suara Pilkada Yogyakarta ini menjadi kenapa kami melaksanakan sebenarnya ini dulu sudah bisa dilaksanakan untuk begitu di saat pemilu namanya festival pemilu gitu cuma memang yang menyelenggarakan itu kan dari teman-teman ada demokrasi nah sekarang kita berupaya untuk meningkatkan atau mengapa menaikkan ruang kritis bagi anak-anak muda khususnya yang ada di kota Yogyakarta.
Yogyakarta misalnya masalah UMR tidak terlalu mencukupi biaya hidup, masalah sampah dan banyak lagi permasalahan yang lain-lain kesemua ya itu kami berusaha untuk menempatkan apa yang memberikan ruang bagi pemuda begitu untuk bisa bertemu dengan aktor-aktor politik secara langsung.
” Kami ingin ada penyerapan aspirasi begitu ada penyerapan aspirasi secara langsung yang dilakukan oleh aktor politik.” ucapnya.
Namanya lembaga untuk mengawal demokrasi juga menjaring aspirasi anak muda.
Rikhan berharap kedepan Gen Z kota Yogyakarta dapat memanfaatkan hak pilihnya. Dari 10 ribu Gen Z pemilih itu memang salah satu faktor yang kami lihat itu kayak ternyata pemilik di kota Jogja sendiri nambahnya sekitar 10.000 dan itu tambah dibandingkan dari pilpres dan itu kebanyakan dari anak-anak muda dari Gen Z dan salah satu tujuan kegiatannya dalam memberi ruang bagi Gen Z itu sendiri untuk bisa menumbuhkan ruang kritik mereka untuk memilih pasangan atau memilih calon yang memang sesuai dengan yang mereka inginkan.
Terkait pelayanan untuk kelompok marginal atau mungkin komposisi disabilitas maka kami juga menyediakan interpreter bahasa isyarat.
“Untuk menaikkan tingkat partisipasi sebenarnya target kami tidak terlalu muluk-muluk. Kami hanya ingin butuh 3% populasi untuk merubah sebuah kelompok masyarakat ‘pungkasnya.(San)