JAKARTA – Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai kegiatan salat iduladha di Jakarta International Stadium (JIS) sarat akan muatan politik. Gubernur Anies Baswedan terencana menggelarnya di stadion itu dengan motif menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kelak. Salah satu cirinya, tutur Gembong, merupakan terdapatnya pemasangan kerangka gambar sirkuit Formula E di depan shaf salat. Baginya perihal ini ialah kejanggalan sebab tidak pernah dicoba masjid ataupun tempat salat id manapun.
” Coba, mana terdapat yang namanya salat id kerangka belakangnya lukisan sirkuit Formula E. Ada gak di mana- mana coba?” ucap Gembong
Gembong menilai sesungguhnya tidak terdapat yang salah dengan pemasangan kerangka dengan gambar sirkuit Formula E dikala salat id. Tetapi, perihal ini disebutnya tidak elok sebab mengindikasikan pemanfaatan hari raya umat muslim dengan tujuan politis. Dalam salat Iduladha Minggu (10/7) itu, Anies pula disebutnya mengantarkan catatan politik dengan memberikan sapi bercorak gelap seberat 1, 2 ton dengan catatan 024 di tubuh sapi selaku binatang kurban.
” Betul kan tak elok, umumnya yg namanya agenda salat Id itu kan ucapan soal Id, kotbah kan begitu, tausiah kan selesai gitu,” tuturnya.
” Aku menyayangkan saja, kenapa salat id juga dijadikan perlengkapan politik kan ya jika bagi saya kurang begitu elok gitu aja,” tambahnya menarangkan.
JIS pula disebutnya dikala ini telah dijadikan Anies selaku stadion politik. Ke depannya, akan terdapat beberapa aktivitas bernuansa politik untuk menyambut Pilpres 2024 kelak.
” Betul banyak momentum yang digunakan sebab memanglah tidak terdapat yang dipamerkan lagi melainkan JIS. Apa yg ingin dipamerkan melainkan JIS? Telah JIS saja yang dipamerkan hingga ke ujung dunia.”