Seorang Pasien Mengaku Dilecehkan Oknum Perawat di Jepara

0
113
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: pikiran rakyat.com

JATENG – Suatu utas pengakuan seorang pasien soal tindak pelecehan seksual yang dicoba oknum perawat sedang menjadi viral di media sosial. Owner akun Twitter @UpWanita mengunggah pengalamannya yang berterus terang menemukan aksi pelecehan seksual dari seorang oknum nakes laki- laki yang di salah satu rumah sakit di Jepara, Jawa Tengah.

” Saya ingin speak up terpaut kelakuan bangsat orang ini ucap saja A*, menggunakan pekerjaan selaku jalur buat lancarkan otak mesumnya, bisa jadi beberapa masyarakat#Jepara terdapat yang tahu dengan ia. Perawat cabul, mesum, bang**!” tulis @UpWanita pada Pekan( 26/ 6/ 2022).

Utas itu turut diviralkan balik oleh akun Instagram @info. muria. Baginya perawat itu telah menggunakan peluang kala pasiennya lagi dalam situasi tidak berakal sebab lagi dalam perawatan.

” Memanfaatkan keadaanku yang tergeletak lemas, dengan lezat nya tangan jahanamnya memegang bagian sensitifku! Tidak cuma sekali, dalam satu hari dapat 4x masuk ke kamar bermalam ku cuma buat melancarkan kelakuan buruk serta mesumnya!” tutur warganet.

” Sepanjang ini saya berupaya berdamai dengan trauma yang saya alami, Sangat sakit jika saya ingat mengenai ini, trauma yang amat mendalam,” sambungnya.

Apalagi itu bukan satu- satunya pelecehan seksual yang dirasakannya. Tetapi selaku penderita yang lagi dalam perawatan, beliau mengaku tidak dapat menahan terlebih menghindari aksi oknum perawat itu.

” Dengan alibi ingin injeksi, ingin lihat gerakan infus dsb, bullshit bangsat. Saya sedang setngah siuman dikala ia masukkan tangan nya lama- lama ke dadaku lewat kerah bajuku dikala itu, memegang serta memainkan payudaraku!!!” ucap warganet.

” Peristiwa itu kesekian balik kala mendekati dinihari, dengan beraninya ia memasukkan tangan nya ke bagian alat vitalku, apa energi badan tergeletak lemas serta di manfaatkan oleh sang bajingan itu! Betapa ternodainya badan ini!” lanjutnya.

Ditanggapi oleh Rumah sakit Terkait

Owner utas memanglah sudah menyensor nama rumah sakit terkait. Tetapi publik menduga oknum perawat terkait bertugas di RSUD Kartini Jepara, yang pula sudah membagikan tanggapannya. Melalui utas Twitter yang dituliskan di akun @ppidrsudkartini, pihak rumah sakit mengklaim sudah menjelaskan pada oknum perawat terkait.

” Yang bersangkutan menyatakan kalau yang bersangkutan tidak sempat melaksanakan sebagaimana yang dituduhkan oleh akun@UpWanita( Perempuan Wajib Speak Up!!!) pada penderita itu ataupun pada penderita lain,” tegasnya pada Senin( 27/ 6/ 2022).

” Bila yang di informasikan di Twitter tidak betul, pemilik akun@UpWanita dimohon menarik postingannya serta memohon maaf pada RSUD R. A Kartini di semua alat massa ataupun kita hendak mengutip tahap hukum berikutnya,” tutur @ppidrsudkartini.

Bukan cuma itu, tersebar pula berita kalau orang per orang juru rawat yang dituduh saat ini sudah diberhentikan profesinya sepanjang analitis sedang berjalan. Atas dasar itulah, PPID RSUD Kartini Jepara menekan pemilik utas untuk mengklarifikasi lebih lanjut pada pihaknya. Bila tidak dapat meyakinkan, Rumah sakit apalagi berterus terang sedia buat bawa kasus ini ke jalur hukum.

Asumsi Tuai Polemik Warganet

Keterangan dari PPID RSUD Kartini Jepara itu sendiri menemukan respon keras dari warganet. Banyak yang memperhitungkan asumsi itu kurang pas karena Rumah sakit cuma menjelaskan pada salah satu pihak.

” Maaf min, usul saran. Investigasinya bisa jadi janganlah hanya satu bagian. Jika cuma bersumber pada pengakuan yang berhubungan, tentu bilang tidak. Bisa jadi dapat dicek daftar pasien, benarkah@UpWanita sempat jadi penderita dikala perawat itu jaga malam, ataupun jika terdapat lihat cctv mungkin,” pendapat warganet.

” Kasian banget ya korbannya, analitis satu pihak cuma RSnya, bermain ancem, yang di jepara mending ga harus ke mari deh kalau sakit, cari yang lain. Menjijikkan,” tutur warganet.

” Di luar Benar ataupun tidaknya pelecehan seksual tersebut, bahaya balik semacam ini merupakan suatu yang menyeramkan untuk banyak korban pelecehan seksual yang lalu bungkam dalam traumanya. Bungkam bukan berarti menikmati!” ucap warganet.

” Dear admin, ini bukan metode yang bagus buat merespon kompetisi pelanggan, terlebih korban pelecehan,” menimpali warganet yang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini