Rakor Akselerasi PAT Padi Melalui Pompanisasi Lingkup Provinsi DIY

0
52
Rakor Akselerasi Program Alih Teknologi (PAT) secara virtual berlangsung di ruang Puskodalops Makorem 072/Pamungkas. (Foto : Penrem 072/Pamungkas untuk Radarnasional.co.id)

RADARNASIONAL – Rapat Koordinasi Akselerasi Program Alih Teknologi (PAT) Padi melalui Pompanisasi lingkup Provinsi DIY tahun 2024 secara Virtual yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bertempat secara virtual
di Ruang Puskodalops Makorem 072/Pamungkas Jl. Reksobayan Kel. Ngupasan, Kec. Gondomanan, Yogyakarta. Kamis (18/4/2024).

Mewakili Danrem 072/Pamungkas Kasiter Kasrem 072/Pmk Kolonel Kav Tri Sugiarto hadir dalam Vicon Zoom juga hadir diantaranya Ditjen Tanaman dan Pangan Dr. Ir. Suwandi, Kepala BBPOPT Jatisari Ir. Yuris Tiyanto, Plt. Kadis DPKP DIY R. Hery Sulistio Hermawan, Direktur Polbangtan DIY Dr. Bambang Sudarmanto, Dinas DPKP Kab/Kota se-Provinsi DIY dan Para Pasiter Kodim Jajaran Korem 072/Pamungkas.

Kasiter Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Tri Sugiarto dalam Pemaparan Progres Project Pompanisasi Kemhan Wilayah DIY di tingkat Provinsi dan Kabupaten, termasuk potensi luas sawah yang dapat dipompa di setiap wilayah.

Di tingkat provinsi, tugas dan tanggungjawab termasuk merencanakan potensi kegiatan pompanisasi yang mendukung Program Alih Teknologi (PAT) provinsi. Ini melibatkan koordinasi, sosialisasi, dan pemantauan dengan instansi terkait. Validasi data potensi penambahan luas areal tanam, verifikasi ketersediaan pompa air dan sumber air, serta pemantauan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan pompanisasi juga dilakukan. Selain itu, dilakukan rekapitulasi data harian capaian PAT di tingkat kabupaten.

Di tingkat kabupaten, tugas dan tanggungjawab serupa, termasuk perencanaan potensi kegiatan pompanisasi yang mendukung PAT di tingkat kabupaten. Koordinasi, sosialisasi, dan pemantauan dengan instansi terkait juga dilakukan, bersama dengan validasi data potensi penambahan luas areal tanam dan verifikasi ketersediaan pompa air dan sumber air.

Pemantauan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan pompanisasi juga dijalankan, serta rekapitulasi data harian capaian PAT di tingkat kecamatan dan desa.

Untuk potensi luas sawah tadah hujan yang dapat dipompanisasi, beberapa data dari beberapa Kodim di DIY termasuk jumlah pompa yang ada, jumlah pompa baru, dan target luas areal teraliri atau luas tanam.

Misalnya, di Kodim Sleman, jumlah pompa yang ada adalah 35 unit dengan target luas tanam 90,17 hektar, sementara di Kodim Bantul, terdapat 5.921 unit pompa dengan target luas tanam 353,5 hektar, termasuk pompa baru sebanyak 20 unit. Di Kodim Gunungkidul dan Kodim Kulonprogo, juga terdapat data terkait jumlah pompa yang ada, pompa baru yang sedang dalam proses pengajuan, serta target luas areal teraliri dan luas tanam untuk PAT.

Ditjen TP. Kementan Dr. Ir. Suwandi, M.Si dalam menyampaikan urgensi Pompanisasi sebagai respons terhadap dampak El-nino yang menyebabkan penurunan panen pangan dan menekankan pentingnya percepatan tanam dalam 14 hari pasca-panen untuk menjaga ketahanan pangan DIY.

Plt. Kadis DPKP DIY R. Hery Sulistio Hermawan, S.Pi., M.T. menyampaikan Pemaparan Strategis Pompanisasi Pertanian dan Pangan untuk mencapai target PAT melalui pompa, termasuk koordinasi dengan petani dan validasi data potensi tambahan luas areal tanam.

Kepala BBPOPT Jatisari Ir. Yuris Tiyanto, M.M. menyampaikan pentingnya lokasi pompa yang strategis dan menekankan koordinasi lapangan untuk memastikan tanaman baru ditanam dalam waktu 14 hari pasca-panen.

Rapat tersebut merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan DIY melalui program Pompanisasi. (San)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini