RADAR NASIONAL,– (Jakarta)Dengan semangat baru kepengurusan PB Kodrat periode 2025–2029, harapan besar tertumpu pada langkah nyata dan keberanian dalam membuka jalan internasionalisasi Tarung Derajat.
Hal demikian disampaikan, Bamsoet saat Pelantikan Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat(PB Kodrat) periode 2025-2029 di Jakarta, Sabtu (14/6/2025)
Pelantikan dihadiri Pengurus Besar Kodrat Sang Guru Achmad Dradjat, Indung Aprilyanti, Sang Guru Badai Meganagara, Sang Guru Rimba Dirgantara, Sang Guru Dara Mentari, Ketua Dewan Penasehat Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Dewan Penasehat Rivan A. Purwantono, Ketua Umum Bambang Soesatyo, Ketua Harian Brigjen Pol. Putu Putera Sadana dan Sekjen Brigjen TNI AD Asep Sugiharto. Hadir pula Wakil Ketua Umum II KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Soedarmo.
Menurutnya,Tarung Derajat yang mengedepankan filosofi “Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk”, bukan sekadar sebuah cabang olahraga, tetapi juga merupakan cerminan dari karakter dan budaya bangsa. Dengan kepengurusan yang baru, diharapkan Tarung Derajat dapat meningkatkan prestasi dan mempertahankan, memperkuat identitas sebagai seni bela diri khas Indonesia.
“Ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga tentang mengangkat marwah bangsa melalui jalur prestasi olahraga. Karena pada akhirnya, setiap tetes keringat petarung Tarung Derajat bukan hanya demi medali, tetapi demi nama baik Indonesia di mata dunia,” ujar Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) Bambang Soesatyo menuturkan, pelantikan PB Kodrat periode 2025-2029 dengan formasi Ketua Dewan Pembina Jenderal Pol (P) Budi Gunawan dan Ketua Dewan Penasehat Jenderal TNI AD (P) Dudung Abdurachman serta Ketua Harian Brigjen Pol Putu Putera Sadana dan Sekjen Brigjen TNI AD Asep Sugiharto oleh Ketua Umum KONI Pusat menjadi momentum penting dalam perjalanan olahraga bela diri asli Indonesia ini.
Ketua MPR ke-15 itu menjelaskan, Tarung Derajat menunjukan perkembangan signifikan dengan jumlah anggota aktif Tarung Derajat mencapai 100.000 orang tersebar di 25 provinsi.
Kehadiran Tarung Derajat tidak hanya dirasakan di kota , tetapi juga jauh dari pusat pemerintahan, seperti Papua Pegunungan yang sedang dalam tahap administrasi untuk membentuk kepengurusan daerah. Ini membuktikan bahwa semangat Tarung Derajat melampaui sekat geografis dan etnis, menjadi bagian dari denyut nadi nasionalisme dan semangat kebangsaan.
“Kiprah Tarung Derajat di kancah nasional sudah tidak diragukan lagi. Cabang ini rutin dipertandingkan dalam ajang PON, Kejurnas, Kejurda, Popnas dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) yang terus menghidupkan semangat kompetitif di kalangan atlet Tarung Derajat,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia memaparkan, di tingkat internasional Tarung Derajat memiliki potensi besar untuk bersaing. Memasuki kompetisi global seperti SEA Games dan Asian Games menjadi tantangan sekaligus harapan.
PB Kodrat bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri, KONI, Tarung Derajat diharapkan segera mendapat pengakuan resmi dari badan olahraga Olympic Council of Asia,International Olympic Committee. Langkah penting untuk memantapkan posisi Tarung Derajat di dunia internasional, membuka peluang bagi atlet Indonesia meraih prestasi internasional.
“Dengan berkesinambungan program yang ada, diharapkan dapat terus menarik minat bagi generasi muda untuk terlibat dalam Tarung Derajat. Kegiatan pembinaan atlet muda serta pengembangan pelatihan profesional adalah hal yang mendesak. Dengan pendekatan yang tepat, Tarung Derajat berpotensi mencetak atlet siap berlaga ditingkat internasinal.” pungkas Bamsoet.(San)
