Transformasi Kemandirian Prajurit: Penguatan Jiwa Sociopreneurship Melalui Budidaya Domba

0
161
Penandatanganan Mou TNI,FORHANNAS dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada di Auditorium Fakultas Peternakan UGM. (Foto: DPD IWO Sleman for Radar Nasional)

RADARNASIONAL – Bedah buku Transformasi kemandirian prajurit : Penguatan Sociopreneurship Budidaya Domba untuk kesejahteraan masyarakat dalam rangka Ketahanan Pangan, di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta. Sabtu (27/01/24).

Kegiatan ini diawali penandatanganan MoU, sebagai payung kerjasama TNI, FORHANNAS dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Keynote Speech, KAPOKSAHLI PUSTERAD TNI, Brigjen Anan Nurakhman,S.I.P., Sebagai Penulis Buku dan para panelis :

Prof. Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA – Fakultas Peternakan UGM, dengan Kajian Aspek Budidaya Ternak Domba.,

Dr. Manikharda – Fakultas Teknologi Pertanian UGM, dengan Kajian Aspek Teknologi Pangan hasil ternak Domba.,

Prof. Wakhid S.Ciptono, MBA., M.P.M., Ph.D, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM., Kajian Aspek Sociopreneurship Management.,

Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si, Fisipol UGM, kajian Aspek Sosial dalam Sociopreneurship.,

Letkol TNI Makdhum, Kajian Aspek Kemiliteran dalam Sociopreneurship.,

Prof. M. Hawin, S.H.,LLM.,Ph.D, Fakultas Hukum UGM, Kajian Aspek Legal Sociopreneurship prajurit.,

Prof .Dr. Ir. Djagal W. Marseno, M.Agr., Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional (Forhannas),Kajian Aspek Ketahanan Nasional dalam Sociopreneurship.,

turut Hadir Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Budi Gunarto., Moderator, Dr. Haryadi Baskoro.

Brigjen TNI Anan Nurakhman,S.I.P. meresmikan ruang KYOOT DAILY dalam rumah Ekosistem Keistimewaan Jl.Tunjung Baru B-8, Yogyakarta. (Foto: IWO-DPD Sleman for Radar Nasional)

Prof. Dr. Ir. Djagal W.Marseno dalam pengantarnya mengatakan, Focus Group Discussion (FGD) “Transformasi kemandirian prajurit : Penguatan jiwa Sociopreneurship melalui budi daya domba guna kesejahteraan rakyat dalam rangka ketahanan pangan nasional”, bertujuan untuk memperkaya konsep melalui tinjauan yang komprehensif, holistik dan integral secara lintas disiplin oleh para akademisi /praktisi, korporasi, militer, tokoh masyarakat, tokoh agama dan mahasiswa.

Agar kedepannya dapat berkembang menjadi sebuah ide besar yang lebih komprehensif, holistik dan integral agar dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan prajurit bersama rakyat.

Sementara itu, Brigjen TNI Anan Nurakhman, S.I.P, kepada wartawan disela-sela kegiatan menuturkan, potensi budi daya domba ini cukup menjanjikan, sehingga sebagai prajurit TNI AD bisa meningkatkan kesejahteraan kita sehari-hari , termasuk masyarakat yang ingin belajar untuk meningkatkan usahanya, juga mempersiapkan prajurit memasuki masa pensiun untuk menjaga tingkat ekonominya.

Ide awalnya seiring dengan keinginan KASAD tentang ketahanan pangan, maka kita berpikir untuk lebih mandiri dengan budidaya peternakan domba.

Sejak tahun 2022, jenis domba yang kami pelihara adalah domba khusus F1 yaitu persilangan domba Garut dan Domba Australia.

Awalnya kami mendapatkan 33 ekor dan saat ini 28 diantaranya sedang bunting dan kami masih menunggu 33 ekor lagi, domba ini khusus untuk pedaging.

Bedah buku Transformasi kemandirian prajurit : Penguatan Sosioprenership Budidaya Domba Untuk Kesejahteraan Masyarakat dalam rangka Ketahanan Pangan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM. (Foto: IWO DPD Sleman for Radar Nasional)

Lebih lanjut Brigjen Anan, Danrem 061/Surya Kencana mengatakan  bahwa kami manfaatkan lahan-lahan milik TNI AD di wilayah Boyolali, sekaligus tanaman untuk pakan ternak dan air yang cukup melimpah. Harapan kedepan semoga ini berkelanjutan dan memberi manfaat untuk prajurit dan masyarakat.

Acara dilanjutkan, dengan Peresmian ruang KYOOT DAILY dalam rumah Ekosistim Keistimewaan oleh Brigjen TNI Anan Nurakhman,S.I.P, bertempat di jalan Tunjung baru B-8, Baciro, Yogyakarta.

Sementara itu, Tuan Rumah, Dr. Haryadi Baskoro menuturkan, tempat ini menjadi ruang berkarya bersama bagi beberapa stakeholder : Kyoot Daily Team., DPD IWOI Kabupaten Sleman., FKKI., Yayasan Rumah Besar Keistimewaan., Yayasan Indonesia Rumah Kebhinekaan., Rickha Baktiar MUA., Fenix 360., Gerakan Foodpreneur Indonesia dan kerjasama lintas Agama, ujarnya.(San)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini