Kirab Gunungan Awali Tradisi Wiwit Mbako, Dihadiri Kapolda Jateng dan Danrem 072/Pamungkas

0
31
Kirab Gunungan diarak dari kantor Bupati Temanggung menuju Alun alun mengawali upacara tradisional Wiwit mBako yang mendapat perhatian masyarakat dan pejabat. (Foto : Penrem 072/Pamungkas untuk Radarnasional.co.id)

RADARNASIONAL – Sebagai rasa syukur atas akan diawalinya tradisi tanam tembakau (mbako bhs Jawa) tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun masih dilestarikan.Tradisi wiwitan tanam tembakau berlangsung di Alun alun Temanggung, Sabtu (4/5/2024).

Hadir dalam tradisi wiwit tanam Pj. Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar dan sejumlah undangan lainnya termasuk masyarakat petani tembakau.

Wiwit Mbako tanda dimulainya musim tanam tembakau bertempat di Alun-alun Temanggung. Sabtu (4/5/2024).

Acara Wiwit Mbako dimeriahkan dengan kirab gunungan hasil bumi maupun bibit tembakau yang di arak dari Kantor Bupati Temanggung menuju Alun-alun Temanggung.

Hadir dalam acara tersebut, Pj Bupati Hary Agung Prabowo dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar yang berkenan hadir dan ikut berdoa bersama dalam rangka Wiwit (awali) tanam tembakau di Kabupaten Temanggung tahun 2024.

Doa bersama Wiwit tanam tembakau di Kabupaten Temanggung merupakan tradisi pelestarian kearifan lokal dan memupuk semangat ke gotong royongan untuk menciptakan kebersamaan.

Danrem 072/Pamungkas dan Kapolda Jateng hadir ditengah masyarakat dalam rangka Wiwit mbako atau awal musim tanam tembakau. (Foto : Penrem 072/Pamungkas untuk Radarnasional.co.id)

Dengan harapan dapat memberikan dampak yang baik, tanaman yang sehat, tumbuh baik serta menghasilkan kualitas baik sehingga memberikan harga yang bagus bagi petani khususnya masyarakat di Kabupaten Temanggung.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi Wiwit memiliki potensi besar untuk mempererat hubungan antar komunitas, menciptakan kerukunan, kebersamaan dan kesatuan.

Kapolda Jawa Tengah mengingatkan para petani tembakau di Temanggung adalah pahlawan devisa Negara.

Kehadiran tembakau di Temanggung harus dilihat sebagai prioritas nasional dan tradisi Wiwit adalah cara untuk memperkuat identitas Temanggung sebagai ikon tembakau.

Kapolda berharap agar doa bersama kali ini dapat mencapai langit sehingga menghasilkan panen tembakau yang berkualitas dan menjadikan Temanggung menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi. (San)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini