RADARNASIONAL – Prioritas penggunaan dana desa ditujukan untuk memberi manfaat dan penanggulangan kemiskinan.
Demikian disampaikan Winarno mewakili Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa. Kementerian desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam Bimtek peningkatan kapasitas aparatur pemdes dan program jaga desa.
Bimtek dihadiri Bupati Blora H Arief Rahman, Sekda Komang Gede Irawadi dan para Kepala dinas, Camat dan Lurah Desa se Kabupaten Blora di sebuah hotel di Yogyakarta. Sabtu (4/11/2023)
Menurutnya, prioritas penggunaan dana desa ditujukan untuk memberi manfaat bagi masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup.
“Menjadi kewajiban pemdes mensejahterakan masyarakat, harapan kami bisa memahamkan masyarakat desa supaya dapat menerapkan prioritas di desa sesuai harapan masyarakat “, ujarnya.
Besaran dana desa berkisar 600 juta -3 miliar dan pemberian dana desa tergantung indikator luas wilayah, kesulitan geografis dan tingkat kemiskinan. Pemberian dana secara bertahap agar mencapai 100%.
Sementara Yayuk Windrati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, mengemukakan kepala desa hendaknya melek teknologi, sebagai kepala desa hendaknya harus pandai -pandai memenej perangkatnya.
Angka kemiskinan sejak covid di Blora dan beberapa daerah lain juga mengalami kenaikan diatas 11,4%, Sedangkan angka stunting mengalami penurunan.
“Intervensi stunting dan kemiskinan kalau desanya tidak bergerak tidak mungkin mengalami penurunan.” ujarnya.
Kabupaten Blora yang hampir 49% sebagai kawasan hutan dan minyak. Blora selama ini hanya menjadi penonton, tertinggi bagi hasil di Bojonegoro tapi bloknya Cepu yang merupakan bagian Blora, tapi bagi hasilnya Blora belum apa apa.
“Blora sebagai penonton, namun semangatnya melebihi semangat yang mendapat bagi hasil.” ujarnya.
Harapan ke depan semoga pemdes di Kabupaten Blora menjadi yang lebih baik.( Isan )
