Sosialisasi Sejarah dan Nilai nilai Kepakualaman Penting Dilakukan

0
90
Masyarakat pemerhati budaya antusias mengikuti dialog budaya yang diselenggarakan berkeliling. (Ranas/Ist)

RADARNASIONAL – Belum banyak masyarakat yang mengenal keberadaan Kadipaten Pakualaman sebagai salah satu penyangga keistimewaan bersama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang sejarah dan eksistensi Kadipaten Pakualaman kepada masyarakat luas khususnya di Kulonprogo yang memiliki kesejarahan erat dengan Kadipaten Pakualaman.

Demikian hal itu disampaikan Kepala Dinas Kundha Kabudayan Kulonprogo, Drs. Eka Pranyata dalam sambutan pembukaan Dialog Budaya bertema Sosialisasi Sejarah dan Nilai nilai Kepakualaman di Aula Kantor Dinas Kebudayaan Kulonprogo, jalan Sugiman 19 Pengasih Kulonprogo, Selasa (12/11/2024).

Menurut Eka, belum banyak masyarakat yang mengenal dan paham sejarah Kadipaten Pakualaman. Selama ini hanya Kraton Kasultanan saja yang dikenal baik oleh masyarakat.

“Sosialisasi ini menjadi penting agar masyarakat dapat mengenal dan menambah pengetahuan masyarakat terkait sejarah dan eksistensi Kadipaten Pakualaman sebagai salah satu penyangga keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta”papar Eka.

BPH Kusumo Bimantoro saat menyampaikan sambutan Dialog budaya. (Ranas/Ist)

Sementara itu, menurut putra K.G.P.A.A Paku Alam X, yang hadir dalam kegiatan itu B.P.H. Kusumo Bimantoro mengungkapkan, kegiatan Dialog Budaya yang dilaksanakan secara berkeliling di kabupaten dan kota ini merupakan salah satu cara untuk lebih dekat kepada masyarakat dalam menjalin silaturahmi.

“Kami ingin mendengar langsung dan berdialog dengan masyarakat dalam bentuk dialog seperti ini”,ungkap Mas Suryo sapaannya akrabnya.

Dialog Budaya dengan peserta dari berbagai komponen masyarakat budaya dan seniman, penggerak desa budaya serta para tokoh masyarakat dan berbagai komunitas profesi.

Tampak hadir Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kulonprogo Agung Kurniawandalam dan Ketua Dewan Kebudayaan Kulonprogo Wasuludin.

KPH Kusumoparastho saat tampil sebagai narasumber dialog budaya. (Ranas/Ist)

Dialog Budaya menghadirkan dua budayawan Kadipaten Pakualaman sebagai pembicara yaitu KPH. Kusumoparastho Penghageng Urusan Pambudidaya dan KRMT Projokusumo Penghageng Urusan Darah Dalem Kadipaten Pakualaman.

Terkait dengan sejarah berdirinya Kadipaten Pakualaman menurut KPH Kusumoparastho, perjalanan hidup pendiri Kadipaten Pakualaman yaitu Pangeran Notokusumo yang kemudian dinobatkan sebagai Pangeran Merdiko dengan gelar Adipati Paku Alam I, sama seperti kisah Nabi Yusuf.

“Kisah Nabi Yusuf hidup terlonta lonta penuh penderitaan hingga akan dibunuh, tetapi karena kedekatannya pasrah pada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya mendapat kemuliaan”, ucap Kangjeng Kusumo begitu sapaan akrab mantan anggota Dewan Pers ini.

Pada kesempatan itu B.P.H. Kusumo Bimantoro menyerahkan Buku Astha Brata karya K.G.P.A.A. Paku Alam X kepada Dinas Kebudayaan Kulonprogo yang diwakili oleh Sekertaris Kantor Dinas Kebudayaan Kulonprogo Nasip S.E dan sejumlah peserta yang mengajukan pertanyaan. (R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini