Penjelasan KAI Soal Pintu LRT Jabodebek Pendek

0
68
LRT Jabodebek Foto: Kompas

RADARNASIONAL –  PT KAI (Persero) menjelaskan mengapa pintu LRT Jabodebek pendek. Hal ini dikeluhkan oleh para penumpang karena dinilai tidak ramah untuk orang yang tingginya di atas 180 cm.

Salah satu keluhan disampaikan oleh Tito, penumpang LRT Jabodebek yang naik di hari peresmian moda transportasi tersebut. Tito yang tingginya mencapai 210 meter ini harus menunduk ketika masuk dan keluar LRT.

“Kalau ini sih kayaknya iya (terlalu pendek), tapi kalau saya sendiri sih maklum karena saya sendiri berlebih, ini kayaknya kelewat pendek, (LRT) yang di Kelapa Gading jauh lebih tinggi dari ini,” ujarnya pada Senin (28/8).

Manager Publik Relation Divisi LRT Jabodebek, Kuswardoyo, mengakui pintu yang pendek ini disesuaikan dengan ukuran LRT yang kecil, bahkan jauh lebih kecil jika dibandingkan KRL commuter line.

Ia menjelaskan pintu kereta yang dianggap terlalu pendek sudah didesain sebaik mungkin oleh produsen PT INKA dan sudah disesuaikan dengan lebar dan panjang kereta tersebut.

“Pintu kereta yang dianggap terlalu pendek sudah didesain sebaik mungkin oleh produsennya PT INKA dan sudah disesuaikan dengan lebar dan panjang kereta tersebut,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (4/9).

Meski begitu, Kuswardoyo tidak bisa menjelaskan apakah ukuran pintu ini bisa disesuaikan atau tidak, karena hal tersebut adalah tanggung jawab PT INKA (Persero) sebagai produsen kereta LRT Jabodebek.

Ditemui terpisah, Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani memastikan tujuan utama pemerintah dan KAI adalah keselamatan dan kenyamanan penumpang yang akan terus ditingkatkan dan dievaluasi.

“Ini kan LRT ini adalah suatu hal yang baru yang kita mulai perkenalkan kepada masyarakat secara keseluruhan, kita juga terus evaluasi terus menerus dan juga menampugn masukan dari masyarakat,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini