RADARNASIONAL – Kasat Lantas Polresta Yogyakarta AKP Maryanto mengatakan, saat malam pergantian tahun kepadatan arus kendaraan biasanya terjadi di kawasan “Gumaton”.
Kepadatan arus kendaraan tersebut khususnya di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Margo Utomo, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Malioboro, serta Jalan Pasar Kembang.
Karena itu, menurut Maryanto, rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus kendaraan akan dilaksanakan mulai pukul 18.00 WIB sampai 01.00 WIB dengan menyesuaikan kondisi lapangan.
“Rekayasa lalu lintas yang kami lakukan adalah semata-mata untuk membuat nyaman pengendara kendaraan bermotor untuk sampai di tujuan dan tidak terjadi kepadatan lalu lintas di titik tertentu,” kata Maryanto di Yogyakarta, Jumat (29/12).
Maryanto menjelaskan, rekayasa lalu lintas di kawasan Tugu Yogyakarta dilakukan dengan sistem buka tutup di simpang empat Terban, simpang empat Jetis, serta simpang empat Pingit mulai pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB.
“Jika masyarakat sudah memenuhi sekitar Tugu Pal Putih maka di titik-titik tersebut akan dilaksanakan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan jalan,” kata Maryanto.
Untuk di kawasan Malioboro, pengalihan arus dilaksanakan di Teteg Malioboro menuju arah Titik Nol Km mulai pukul 18.00 WIB bersamaan pelaksanaan “Car Free Night”.
Agar tidak terlalu padat, arus kendaraan dari Jalan Keleringan menuju Jalan Malioboro juga diputar terlebih dahulu melintasi Stadion Kridosono dan saat sampai di Jalan Abu Bakar Ali kendaraan langsung diarahkan ke Jalan Pasar Kembang.
“Untuk jalan-jalan sirip di Malioboro kita rencanakan pengalihan arus pada pukul 21.00 WIB sehingga becak, andong tidak bisa masuk kawasan ini,” ujar Maryanto.
Di sepanjang Jalan Malioboro mulai Teteg hingga Titik Nol Km bakal dipasang barikade untuk akses petugas kesehatan guna mengantisipasi apabila ada masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, untuk mencegah kepadatan orang dan kendaraan di Titik Nol Km Yogyakarta saat malam pergantian tahun, pengalihan arus dilakukan di simpang Gondomanan dari arah timur, serta simpang Ngabean dan PKU Kota Yogyakarta dari arah barat.
Selain mengalihkan arus kendaraan, menurut Maryanto, Pemkot Yogyakarta telah menyediakan kantong-kantong parkir dengan kapasitas yang memadai.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho meminta wisatawan maupun warga Kota Yogyakarta memanfaatkan Taman Parkir Abu Bakar Ali yang mampu menampung 2.500 sepeda motor.
Kemudian di Taman Parkir Ngabean lantai dua sebanyak 500 sepeda motor, dan Taman Parkir Ketandan sebanyak 1.000 slot parkir kendaraan bermotor.
“Kami harapkan masyarakat mengoptimalkan layanan kantong parkir. Tidak ada alasan mengatakan tidak ada parkir,” tandas Agus.