RADARNASIONAL – Guna menjalin kerjasama dalam rangka penyerapan hasil produksi pangan dan pemenuhan kebutuhan bahan baku.
Pemkab Sleman dan Pemkab Bantul melakukan Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Penjabat sementara Bupati Sleman, Kusno Wibowo dan Penjabat sementara Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto, di Pendopo Parasamya Sleman. Jumat (15/11/2024).
Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul menjalin kerja sama dalam bentuk penyerapan surplus produksi berupa pemasokan beras dari Gapoktan Sidomulyo Godean.
Kemudian pemenuhan kebutuhan bahan baku berupa pemasokkan tepung pisang dari petani Bantul, dan peningkatan sumber daya manusia berupa pelaksanaan studi tiru pengelolaan pasar lelang di Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sleman, Haris Martapa melaporkan, kesepakatan bersama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan publik dan mengusahakan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
“Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak Kesepakatan Bersama ini ditandatangani, dan dapat diperbarui atas kesepakatan para pihak,” jelas Haris.
Penjabat sementara Bupati Sleman, Kusno Wibowo mendukung penuh kerjasama antara Pemkab Sleman dan Pemkab Bantul sebagai salah satu upaya untuk pengendalian inflasi daerah.
Terlebih lagi saat ini Sleman memiliki surplus beberapa komoditas pertanian namun masih kekurangan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.
“Melalui penandatanganan kerjasama ini saya berharap dapat membuka peluang sinergitas pada bidang-bidang lainnya, tidak terbatas pada kerja sama pengendalian inflasi daerah saja, tetapi juga pengelolaan wilayah perbatasan,” kata Kusno.
Pjs. Bupati Bantul, Adi Bayu Kristanto menilai kerjasama ini tak sekedar formallitas, namun juga menjadi langkah mengembangkan potensi masing-masing wilayah.
Adi berharap, dengan ditandatangani kesepakatan antara Pemkab Sleman dan Pemkab Bantul dapat membuka manfaat yang lebih besar baik bagi daerah maupun bagi para petani.
“Dengan pelatihan sumber daya manusia juga akan memastikan petani dan pelaku usaha kita mampu beradaptasi dengan tantangan ekonomi yang terus berkembang,” kata Adi.(San)