RADARNASIONAL – Kedutaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengutuk keras pengeboman dan serangan membabi-buta Israel terhadap Rumah Sakit Al-Mu’amdani di Gaza. Iran menyebut pemboman itu secara telanjang merupakan kejahatan perang dan tindakan genosida rezim zionis.
“Sekali lagi, ini menunjukkan kebrutalan Israel dan tindakan kejinya membuktikan bahwa ia tidak mematuhi prinsip dan aturan hukum internasional pada saat perang,” kata Kedutaan Besar Iran melalui pernyataan pers yang kami terima.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta, mewakili pemerintah dan bangsa Iran juga menyampaikan simpati yang terdalamnya terhadap rakyat Palestina, khususnya kepada keluarga para korban kejahatan keji itu. “Tak diragukan lagi, darah para syuhada yang tertindas akibat peristiwa ini akan meningkatkan tekad bangsa Palestina untuk membela kemerdekaan Tanah Air mereka dari penjajah,”kata pernyataan itu lebih lanjut.
Iran juga menegaskan, berdasarkan bukti-bukti tersebut, masyarakat dan lembaga internasional, khususnya PBB dan Dewan Keamanannya, seharusnya dapat memenuhi tanggung jawab internasional mereka. Hal itu, kata Iran, diwujudkan dengan segera “menyelidiki berbagai dimensi kejahatan perang ini dan mengadili para penjahat Zionis.”
Sebagaimana ramai diberitakan, Angkatan Udara Israel melakukan serangan dan pemboman terhadap rumah sakit di Gaza. Serangan terhadap Rumah Sakit Al-Mu’amdani itu mengakibatkan meninggalnya ratusan orang, dengan ratusan lainnya cedera.
Sementara di Beirut, Arab News melaporkan bahwa gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, pada Selasa (17/10/2023) menyerukan “hari kemarahan” untuk mengutuk serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza. Ratusan demonstran berkumpul di Kedutaan Besar Prancis dan Amerika Serikat dan menggelar protes.
Hizbullah, gerakan yang dipimpin Syekh Hassan Nasrallah, telah lama merupakan sekutu kelompok Hamas. Serangan Israel yang menyasar rumah sakit dan permukiman itu disebut Hizbullah sebagai pembantaian dan kejahatan brutal.
Di lain pihak, militer Israel (IDF) berusaha keras menyangkal serangan itu. Mereka justru menyebut malapetakan kemanusiaan itu sebagai serangan roket salah sasaran dari Jihad Islam Palestina (PIJ). PIJ telah membantah tuduhan tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, mengatakan sedikitnya 200 orang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah sakit tempat para pengungsi berlindung tersebut.