Imbas Erupsi Gunung Ruang, Warga Pulau Tagulandang Diminta segera Dievakuasi 

0
79
Ilustrasi gunung Anak Krakatau erupsi Foto: Tribun Sumsel

RADARNASIONAL – Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi utara (Sulut) mengalami erupsi pada Selasa (16/4) berimbas pada warga sekitar.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid meminta warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang segera dievakuasi.

“Masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut,” kata Muhammad Wafid dalam keterangannya, Jumat (19/4).

Menurut dia, pada tingkat aktivitas Level IV Awas diharapkan masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif.

Muhammad berharap masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.

“Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” kata Muhammad.

Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Ruang juga diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu erupsi, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Rekomendasi berikutnya pemerintah daerah serta BPBD Provinsi Sulut dan kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.

“Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” kata Muhammad.

Gunung Ruang erupsi sejak 16 April 2024 sore hari setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan. Pada hari yang sama, status gunung tersebut berubah sampai tiga kali, dari Normal ke Waspada, Siaga, dan Awas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini