RADARNASIONAL – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier menghadapi tuduhan rasial dan Islamofobia setelah email kontroversial yang diduga ditulis olehnya bocor ke publik. Dalam email tersebut, Galtier dikatakan mengeluhkan komposisi tim OGC Nice, di mana ia menjabat sebagai pelatih pada musim lalu, dengan banyak pemain kulit hitam dan Muslim.
Menanggapi tuduhan tersebut, Galtier mengungkapkan kekecewaannya dalam konferensi pers menjelang pertandingan PSG melawan Lens di Liga Prancis pada Minggu (16/4). Pelatih berusia 56 tahun itu merasa namanya telah dicemarkan dan membantah tudingan tersebut.
“Saya sangat terkejut dengan pernyataan yang dikaitkan dengan saya, dan yang telah disampaikan oleh beberapa orang dengan cara yang tidak bertanggung jawab, yang sangat menyakiti saya,” kata Galtier, seperti dikutip dari RMC Sport, Jumat (14/4/2023).
Galtier menegaskan bahwa ia dibesarkan dengan nilai-nilai kebersamaan dan menghormati orang lain, terlepas dari latar belakang, warna kulit, atau agama mereka. Ia juga mengatakan bahwa tuduhan tersebut telah membawa ancaman kepada dirinya dan keluarganya, termasuk ancaman pembunuhan.
“Saya tidak bisa menerima nama saya ternoda dengan cara ini. Karena itu saya telah memutuskan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang mencoba merusak reputasi saya,” tegas Galtier.