RADARNASIONAL – Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kembali disorot. Kini, karena akun Twitter-nya, @Nurul_Ghufron, tampak mengikuti atau mem-follow sejumlah akun porno.
Dilihat di Twitter, akun Ghufron ini sempat mengikuti dua akun porno. Pantauan terbaru, kedua akun sudah menghilang atau berhenti diikuti. Namun, tangkapan layar soal akun Ghufron yang mem-follow akun porno tersebut beredar di Twitter.
Hal tersebut menarik komentar sejumlah pihak. Salah satunya dari eks Penyidik KPK Novel Baswedan.
“Harusnya Pimpinan KPK follow akun Porno pelanggaran Kode etik dan memalukan, tapi melihat Dewas KPK yang tidak sanggup melaksanakan tugas pokoknya untuk mengawasi, rasanya percuma dilaporkan,” begitu cuitan Novel Baswedan dikutip, Senin (31/7).
Ghufron mengklarifikasi soal isu ia mengikuti akun porno di Twitter. Dia menilai, ada upaya pembunuhan karakter terhadapnya dengan memviralkan hal tersebut. Dia pun membantah mem-follow akun porno.
Ghufron menjelaskan, akun medsosnya menghubungkan dua pihak – pengikut dan yang diikuti. Dia menilai, akun orang lain tentu saja tidak bisa ia kendalikan.
Kata Ghufron, bisa saja sebuah akun berkarakter biasa kemudian sengaja berumah menjadi akun porno di kemudian hari untuk membunuh karakter orang yang mengikutinya. Selanjutnya di-screenshot dan disebarkan.
Tapi Ghufron yakin, masyarakat sudah cerdas, dan hanya pihak yang belum melek teknologi yang percaya dengan cara-cara demikian.
“Terbukti akun porno yang disebut saya follow tersebut sesungguhnya akun yang dibuat pada Agustus 2022, semula bukan akun porno tetapi entah kapan mengubah nama menjadi akun porno, yang isinya juga tidak jelas apa,” jelasnya.
Ghufron melanjutkan, akun Twitter-nya tak begitu aktif. Jarang membuka dan nge-tweet. Sehingga dia tak memperhatikan hari per hari akun sudah di-follow dan followersnya berubah jadi apa saja.
“Akun saya di-follow-kan porno dan di-screenshot kemudian disebar itu pun saya ketahui setelah saya diberi tahu dari pegawai kami, selanjutnya saya memang besok paginya langsung kembali
Masuk/login Twitter saya dan saya un-follow, tapi sekali lagi itu tidak membuktikan bahwa sayalah yang mem-follow akun porno tersebut,” imbuh Ghufron.
“Bahwa untuk membuktikan kepantasan saya me-follow akun porno tersebut, silakan tracking dan bandingkan dengan akun media sosial lainnya, baik di Twitter sendiri, maupun di akun FB, dan IG saya, selanjutnya Anda dapat menilai sendiri,” kata Ghufron.
Ghufron menegaskan, bahwa penyebaran akun Twitter dirinya terkait dengan akun Twitter adalah pembunuhan karakter.
“Saya berharap masyarakat tidak terkecoh pada upaya serangan terhadap pemberantasan korupsi dengan membenturkan masyarakat dengan mempercayai informasi yang merendahkan pribadi saya,” pungkasnya.