Puluhan Ribu Warga Bangladesh Demo Tuntut PM Sheikh Hasina Mundur

0
42
Ribuan Warga Bangladesh Gelar Unjuk Rasa Foto: Merdeka.com

RADARNASIONAL –  Puluhan ribu warga Bangladesh turun ke jalanan ibu kota Dhaka pada Sabtu (10/11/2022), menyerukan pembubaran parlemen dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.

Mengutip CNN, aksi unjuk rasa ini diinisiasi oleh Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang menuduh PM Hasina gagal mengatasi kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup. Mereka menuntut PM Hasina untuk mundur dan menyerukan agar segera digelar pemilihan baru.

PM Hasina telah menanggapi unjuk rasa tersebut. Dia menyebut para pemimpin oposisi sebagai ‘pembakar teroris’ dan memperingatkan orang-orang agar tidak membiarkan BNP –partai oposisi terbesar– kembali berkuasa.

Sejumlah penangkapan juga dilakukan menjelang aksi unjuk rasa. Tercatat, polisi menangkap dua pemimpin BNP, termasuk sekretaris jenderal partai, Mirza Alamgir pada Jumat (9/12/2022).

Selain itu, satu orang juga dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi pada demo Rabu (7/12/2022) saat pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan orang yang berkumpul di depan kantor BNP di ibu kota.

Menteri Informasi dan Penyiaran Bangladesh Hasan Mahmud menyampaikan pihak berwenang percaya pria itu meninggal setelah terluka oleh bom molotov yang dibuat oleh para demonstran dan menyalahkan BNP karena ‘menciptakan kekacauan’.

Sejauh ini, Komisi Pemilihan Bangladesh belum mengumumkan tanggal pemilihan umum berikutnya, yang dijadwalkan pada akhir 2023.

Liga Awami Bangladesh yang dipimpin oleh PM Hasina yang berusia 75 tahun, telah berkuasa sejak 2009. PM Hasina memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut sebagai Perdana Menteri pada tahun 2018 dalam pemilihan nasional.

Direktur Asia Selatan Human Rights Watch Meenakshi Ganguly mengkritik tanggapan pemerintah terhadap protes tersebut.

“Pemerintah yang berkepentingan harus secara terbuka meminta perdana menteri untuk mengizinkan warga Bangladesh terlibat secara bebas dalam kegiatan politik damai,” ujarnya.

“Sheikh Hasina harus menerima tantangan pemerintahan demokratis,” imbuh Ganguly.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini