RADARNASIONAL – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
Pertemuan kedua tokoh penting tersebut berlangsung di Plataran Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (18/6), usai olahraga pagi.
Puan Maharani mengatakan bahwa perbincangannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat AHY terasa seperti obrolan antara kakak dan adik.
Hal tersebut Puan kemukakan dalam konferensi pers di Plataran Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (18/6).
“Banyak sekali yang bisa di-omongin, bisa seperti kakak dan adik. Tadi Mas AHY bilang, ‘Mbak, boleh, ya, saya menganggap Mbak sebagai kakak?’ Ya, iya, dong,” ujar Puan Maharani.
Menurut Puan, akibat suasana yang begitu akrab dirinya tidak menyadari telah berbincang dengan AHY selama satu jam.
Puan menyebut, apabila suasana berbicara saat itu terasa seperti perbincangan antara ketua umum partai dengan ketua DPR, pembicaraan tidak akan berlangsung selama satu jam.
“Selama 20 menit juga sudah selesai karena ngobrol-nya serius pastinya,” ujar Puan.
Selain itu, Puan mengakui bahwa PDI Perjuangan pun telah menanti-nantikan pertemuan dengan AHY.
Melalui pertemuan tersebut, PDI Perjuangan dan Demokrat menyepakati bahwa komunikasi politik antara kedua partai tersebut tidak boleh berhenti sampai pertemuan ini.
“Politik itu penuh dengan dinamika, sangat dinamis, jadi untuk bisa mencapai satu titik temu di tengah saja, perlu waktu untuk bicara-bicara terus,” tutur Puan.
Namun, lanjut Puan, kalau tidak pernah bertemu, tidak pernah bicara, berpotensi menimbulkan miskomunikasi.
“Jadi, ini mungkin pertemuan yang pertama. Akan tetapi, insyaallah, bukan pertemuan yang terakhir,” tandas Puan.
Dalam kesempatan yang sama, AHY mengatakan bahwa politik rekonsiliasi sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat.
“Untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” ujar AHY.
AHY menjelaskan bahwa PDI Perjuangan dan Partai Demokrat merupakan dua partai yang memiliki pengalaman sebagai partai penguasa, sekaligus memiliki pengalaman sebagai partai oposisi.
AHY juga sempat menyinggung terkait dengan komunikasi dan hubungan antarpartai yang belum bisa berjalan sebaik yang diharapkan dalam kurun waktu dua dekade terakhir, tepatnya sejak 2004.
“Akan tetapi, hadirnya kami berdua mudah-mudahan juga menjadi oase,” tandas AHY.