Soal Pergantian Ketua Umum PPP, Begini Jawaban Arsul Sani 

0
55
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani (Foto: PPP)

JAKARTA – Pergantian jabatan Ketua Umum PPP dari Suharso Monoarfa kepada Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas untuk menguatkan konsolidasi partai.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul menanggapi hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang memilih Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas ketum PPP.

“Mukernas merupakan forum permusyawaratan partai tertinggi kedua setelah muktamar,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).

Dia menjelaskan pergantian itu merupakan reorganisasi dan revitalisasi fungsi jabatan kader partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal.

“Pergantian hanya untuk ketua umum,” ujarnya.

Sebelum pergantian ketua dalam Mukernas, Arsul menegaskan telah dilakukan komunikasi dengan Suharso Monoarfa. Sehingga proses itu sudah sesuai dengan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).

“Ini bukan perpecahan, karena Mardiono dan Suharso adalah dua orang sahabat,” ucapnya.

Dia menegaskan keputusan Mukernas hanya membagi tugas antara Suharso dan Mardiono. Dimana Suharso diharapkan lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri.

Arsul menjelaskan sebelum pelaksanaan Muktamar IX PPP tahun 2020 lalu, terdapat sejumlah kandidat yang ingin mencalonkan diri. Tetapi disepakati jabatan ketua secara aklamasi diberikan kesempatan kepada Suharso Monoarfa karena saat itu berada di kabinet.

Harapan dalam Muktamar, kata Asrul, agar komunikasi dengan pusat-pusat kekuasaan dan partai lain akan lancar disertai konsolidasi tetap lancar.

“Memang komunikasi dengan eksternal partai lancar, tetapi kami tidak bisa maksimal dalam konsolidasi internal partai,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini