Soal Dugaan Senpi Ilegal di Balik Penembakan Bripda Ignatius

0
47
Ilustrasi tembak Foto: jogja.tribunnews.com

RADARNASIONAL –  Penyebab meninggalnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage masih dipertanyakan oleh sang ayah, Y Pandi. Ia menilai tewasnya Ignatius tidak wajar.

“Kenapa saya bilang kurang wajar? Kenapa senpi yang diambil di tas kok bisa mengenai orang lain di samping? Mungkin agak jauh dari dia atau apa? Dan mengenai pula di atas atau bagian leher, seharusnya kan di bawah. Kan ndak mungkin kita mengangkat senpi, apalagi orang terdidik seperti mereka tim densus atau kepolisian melakukannya dengan sembarangan,” kata Pandi pada Kamis (27/7).

Bripda Ignatius tewas tertembak rekannya yang sesama polisi pada pukul 01.40 WIB, Minggu (23/7). Peristiwa itu terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Dalam sebuah kamar Bripda IMS menujukkan pistol yang dia bawa ke korban. Di dalam kamar itu juga ada dua orang saksi yakni berinisial AN dan AY.

“Saat tersangka menunjukkan senjata api tersebut kepada korban tiba-tiba senpi tersebut mengenai meletus dan mengenai leher korban ID terkena pada bagian bawah telinga sebelah kanan menembus ke tengkuk belakang sebelah kiri,” kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers, Jumat (28/7).

Usai korban tertembak dua orang saksi keluar dari kamar. Menurut Rio, peristiwa dalam kamar itu berdasarkan rekaman CCTV yang berlangsung 3 menit 53 detik.

Korban yang terluka kemudian dibawa ke rumah sakit.

“Korban ID meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Rio.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini