Moskow – Tentara Rusia mengadakan bimbingan perang nuklir. Aksi ini menyusul pemberitahuan Kepala negara Amerika Sindikat( AS) Joe Biden kalau Washington memutuskan akan mengirim sistem roket serta amunisi yang lebih mutahir ke Ukraina.
Rebekah Koffler, mantan perwira intelijen Badan Intelijen Pertahanan( DIA) AS serta pengarang” Putins Playbook: Russias Secret Plan to Defeat America” berkata pada Fox News Digital kalau bimbingan pada hari Rabu membuktikan kalau Putin nyaris tentu berikan pertanda pada Washington kalau ia akan memakai kartu truf nuklirnya, bila Moskow berasumsi kalau grupnya mengamati indikasi serta peringatan kalau Ukraina menargetkan Rusia dengan tepat ataupun bila kondisi akan meningkat kebalikannya.“ Rusia mempunyai doktrin pre- emptive serta memandang senjata nuklir taktis selaku kemampuan medan perang—bukan cuma pencegah,” tutur Koffler, yang dikutip Kamis( 2/ 6/ 2022).
” Doktrin ini lebih beresiko dari ajaran yang dianut Soviet sepanjang Perang Dingin sebab memandang perang nuklir terbatas selaku opsi medan perang yang pantas, dari senjata psikologis.”
Baca Juga : Pabrik Kimia di Timur Ukraina Diserang Pasukan Rusia
Departemen Pertahanan Rusia pada Rabu memublikasikan kalau dekat 1. 000 badan pasukan nuklirnya mengadakan latihan di luar Moskow.
” Di area Ivanovo, peluncur bebas sistem peluru kendali darat mobile Yars dari aturan Teikovsky dari Gerombolan Peluru kendali Penting melaksanakan tindakan manuver intensif pada arah langlang tempur selaku bagian dari latihan,” catat kantor informasi Interfax, mengambil Departemen Pertahanan.
” Pasukan roket penting lagi melakukan permasalahan bawa sistem rudal ke posisi lapangan, melaksanakan karnaval sampai 62 mil, membubarkan bagian dengan pergantian posisi lapangan, perlengkapan teknik mereka, menata penyamaran serta keamanan tempur,” lanjut informasi itu.
Lebih dahulu, ahli bicara Kremlin Dmitry Peskov berkata:” kita yakin kalau Amerika Serikat dengan terencana serta giat menambahkan materi bakar ke api dengan mengirimkan persenjataan terkini ke Ukraina.”
Sedangkan itu, Kepala negara Biden berkata persenjataan AS itu merupakan bagian dari paket dorongan tentara terkini buat Ukraina, namun menekankan kalau pemerintahannya tidak membolehkan Ukraina buat melanda di luar pinggiran mereka sendiri.