Pulang Kampung, Ternyata Jack Ma jadi Petani

0
76
Jack Ma Foto: Mothership

RADARNASIONAL –  Jack Ma bagai ‘hilang ditelan Bumi.’ Namun, baru-baru ini sosoknya muncul lagi ke permukaan dengan kabar baru yang cukup mengejutkan.

Jack Ma pulang kampung ke Hangzhou, China dan memutuskan untuk merintis usaha tempat asalnya. Pria 58 tahu ini petani biasa, Jack Ma menjadi pemilik startup agroteknologi bernama 1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang) Co.

Perusahaan rintisan ini terletak di Hangzhou Ibu Kota Provisi Zhejiang. Dilansir Business insider, salah satu perusahaan pemegang investasinya bernama Hangzhou Dajingtou No.22 Arts and Culture Co., dilaporkan memiliki saham 10 persen di startup tersebut.

Usaha ini menjalankan bisnis produk akuatik, pangan dan pengolahannya. Startup itu juga melakukan bisnis pemrosesan, penjualan grosir dan eceran produk-produk pertanian. Ia juga mengembangkan sistem tenaga angin lepas pantai, dilansir South China Morning Post.

Usaha baru Jack Ma ini muncul sejak tiga tahun Jack Ma menghilang dari peredaran. Pada 2020 lalu, ia pernah membuat geram otoritas China lantaran mengkritik sistem peraturan keuangan China.

Kritikannya berujung pada aksi pengawasan ketat terhadap bisnis-bisnis Ma. Setelah ramai hal tersebut, Ma mulai menghilang. Ia keliling dunia sambil belajar teknologi pertanian.

Oktober 2021, Ma berkunjung ke Spanyol untuk belajar tentang pertanian dan teknologi terkait masalah lingkungan. Ia juga berkunjung ke Belanda, Jepang hingga Thailand.

Di Jepang, dia menghabiskan waktu mempelajari perikanan dan budidaya tuna. Dalam perjalanan ke Thailand, Ma mengunjungi pabrik budidaya udang laut, lapor The Post.

Pada Juli 2022, dia mengunjungi sebuah universitas di Belanda untuk mempelajari cara meningkatkan produksi pangan berkelanjutan, mengikuti tur Eropa serupa tahun sebelumnya untuk memajukan minatnya pada pertanian.

Masuknya Ma dalam bisnis teknologi pertanian juga melalui proses panjang. Mei lalu, Jack Ma pernah jadi profesor tamu di Tokyo College. Di sana ia fokus pada pertanian berkelanjutan dan produksi pangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini