KEDIRI – Seorang laki-laki yang diketahui bernama Dayat (52), warga Dusun Trate, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri meninggal dunia setelah tersambar kereta api dengan luka di sekujur tubuhnya.
Kejadian itu berawal saat korban meminta menantunya untuk diambilkan minum. Korban yang diketahui menderita komplikasi itu duduk di depan teras sebuah mushala di dekat rumahnya.
Kemudian, menantunya itu pulang ke rumah mengambilkan air minum. Tidak lama kemudian, melintas Kereta Api Doho Nomor Lokomotif CC 2017705 melaju dari arah selatan (Blitar) menuju ke utara dengan tujuan akhir Surabaya.
Sesampai di jalur kereta Api Km 180+8/9 Petak Jalan Ngadiluwih-Kediri yang masuk Dusun Trate, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, masinis melaporkan telah menabrak satu orang pejalan kaki yang berjalan di atas jalur rel kereta api.
Aparat polisi khusus kereta api yang mendapatkan laporan itu langsung menuju ke lokasi kejadian dan melakukan pengecekan. Sesampai di tempat kejadian perkara (TKP) polisi mengetahui terdapat satu orang korban berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia.
Jenazahnya tergeletak di sisi timur rel kereta api, yang berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian tertabrak.
Perangkat desa setempat sempat mengetahui pada saat kereta api sedang melintas, melihat ada orang menyeberang rel kereta api dari arah timur.
“Bersamaan dengan itu dari arah selatan melaju kereta api tersebut, sehingga korban tertabrak,” kata Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setyo Budi saat dikonfirmasi, Minggu (25/9).
Ia meminta warga yang melintas berhati-hati, terlebih lagi di jalur yang tidak ada palang pintu. Lokasi kecelakaan itu adalah jalur kecil yang biasa digunakan warga untuk menyeberang.
“Kami tetap mengimbau warga berhati-hati saat melintas di jalur rel kereta api,” kata dia pula.
Sehari sebelumnya, sebuah mobil di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri juga tertabrak kereta api, mengakibatkan satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan satu orang lainnya menderita luka serius.