Popularitas Erdogan Merosot Menjelang Pemilu Turki

0
65
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Foto: Nusantara TV

RADARNASIONAL – Selama dua dekade Recep Tayyip Erdogan berkuasa di Turki. Kini, kekuasaan Erdogan di ujung tanduk.

Turki pada Minggu (14/5) akan menggelar pemilu putaran pertama. Popularitas Erdogan dan partai bernapaskan Islam AKP, yang dipimpinnya, semakin merosot.

Salah seorang warga Istanbul, Hakim Ekinci, mengatakan tak akan memilih Erdogan atau AKP pada pemilu mendatang. Ekici yang bekerja sebagai tukang cukur rambut itu mengaku sempat menjadi pendukung setia Erdogan dan AKP.

Tapi, kesulitan ekonomi menyebabkan tingginya biaya hidup membuatnya berubah pikiran. Menurut Ekinci kehancuran ekonomi Turki disebabkan sejumlah kebijakan ekonomi yang tidak tepat sasaran.
Penurunan popularitas Erdogan dan AKP merosot sejak satu setengah tahun terakhir.

Beberapa jajak pendapat menunjukkan Erdogan dan penantang utamanya Kemal Kilicdaroglu bersaing ketat untuk merebut kursi presiden. Sedangkan, AKP diprediksi kalah dan kelompok oposisi akan merebut kursi mayoritas di parlemen.

Ekinci pun tak heran melihat popularitas Erdogan dan AKP merosot. Sebab, kini bahan-bahan pokok di Istanbul serba mahal.

“Kami biasa membeli tiga kantong sembako seharga 150 sampai 120 Lira. Saya dan istri bisa membawa itu. Saat ini kami tidak bisa mengisi penuh dua kantong,” ucap Ekinci seperti dikutip dari Reuters.

“Satu-satunya yang harus bertanggung jawab adalah pemerintahan kami. Saya pikir mereka ambil keputusan salah. Saya sempat menjadi pendukung AKP tapi tidak ada pikirin kembali memilih mereka,” ujar Ekinci.

Ekinci adalah satu dari jutaan warga Turki mengalami meroketnya inflasi. Harga makanan di Turki naik 54 persen pada April. Pada Oktober lalu inflasi di Turki mencapai 85.5 persen.
Sejak akhir pemilu 2018 inflasi Turki konsisten berada di angka dua digit. Inflasi dimulai setelah krisis mata uang pada akhir 2021. Itu disebabkan pemotongan suku bunga dan kebijakan ekonomi gaya non-ortodoks yang dilakukan Erdogan.

Mata uang Turki, Lira, pada 2021 kehilangan nilai sebesar 44 persen. Pada 2022 sebanyak 30 persen. Total sejak periode kedua Erdogan menjabat nilai Lira hilang sebanyak 76 persen.

Meski kondisi ekonomi Turki merosot, pendukung AKP masih percaya Erdogan punya cara memperbaiki kondisi. Salah satu pendukung AKP, Halime Duman, memandang naiknya harga bukan salah pemerintah.

“(Erdogan) bisa menyelesaikan masalah dengan satu jentikan tangannya,” kata Duman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini