MPM Gelar Rakonsolnas, Selaraskan Derap Pemberdayaan dari Pusat ke Wilayah

0
180
Rapat Konsolidasi Nasional MPM Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Se Indonesia Tahun 2024 berlangsung di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta. /Foto: Isan R

RADARNASIONAL – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Konsolidasi Nasional Majelis Pemberdayaan Masyarakat se-Indonesia di Gedung PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro 23 Yogyakarta, Sabtu (27/07/2024).

Rakonsolnas zoom meeting mengundang MPM seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah untuk menyampaikan progres dan dinamika terbaru.

Dengan tema “Monitoring dan Evaluasi Sebagai Akselerasi Ketercapaian Program Nasional dan Unggulan,” acara bertujuan untuk meninjau kinerja pasca Rakernas diselenggarakan Juli 2023.

Turut hadir Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ini.

Sayuti mengapresiasi langkah MPM PP Muhammadiyah yang konsisten memasifkan berbagai macam program yang menyasar kelompok Mustadh’afin.

“Muhammadiyah adalah organisasi visioner, dan MPM adalah salah satu contohnya. Konsolidasi diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang ada agar langkah kita tetap selaras. Pimpinan Pusat mengapresiasi langkah MPM atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Sayuti.

Ia juga mengingatkan kader MPM untuk terus menyuarakan dan menerapkan spirit Al-Maun, untuk kemaslahatan masyarakat secara luas.

“Sebanyak 25 juta masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan perlu perhatian khusus. Ini menjadi ladang jihad bagi fasilitator dan kader pemberdayaan. Kita tidak boleh berhenti. Sesuai slogan selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat, kita berharap fasilitator dan kader MPM terus melakukan pemberdayaan kepada masyarakat rentan. Semoga ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” pungkas Sayuti.

Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, dalam sambutan memaparkan kinerja selama tahun pertama kepemimpinannya.

Penanda tanganan MoU Pertamina dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah. /Foto : Isan R

“Terhitung hari ini, sudah terbentuk lengkap 35 MPM Wilayah yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia, meskipun masih ada yang digabung dengan lembaga atau majelis lainnya,” ungkap Yamin.

Yamin juga menyebut ada 8 isu utama yang terus dikawal dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat, yang saat ini terus diupayakan dapat diejawantahkan di seluruh Indonesia melalui MPM-MPM yang ada di setiap struktur hingga akar rumput.

“Program pemberdayaan masyarakat ini bersumber dari hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Rakernas MPM Juli 2023. Isu yang diangkat antara lain pertanian terpadu, nelayan, buruh, daerah 3T, dan beberapa isu lain yang mendapat perhatian khusus” ungkapnya.

Yamin menyebut Konsolnas sebagai momentum untuk mengevaluasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pemberdayaan Muhammadiyah.

“Kita perlu mengevaluasi dan mencari jalan keluarnya. Setiap program yang dijalankan bersama komunitas binaan disertai survei kepuasan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pemberdayaan yang kita lakukan,” tambah Yamin.

Dalam penutupnya, Yamin berharap agar seluruh MPM PW Muhammadiyah tetap satu nafas dalam setiap pergerakan yang dilakukan.

Ia meminta seluruh proses pemberdayaan yang dikawal oleh masing-masing wilayah disampaikan dalam presentasi, dipandu oleh fasilitator yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penanda tanganan Pertamina dengan MPM.(San)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini