RADARNASIONAL – Serbuan Israel ke wilayah pendudukan di Tepi Barat, Palestina, menjadi salah satu yang terbesar. Warga sipil bahkan menjadi target.
Israel memulai serangan darat dan udara ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat pada Senin (3/7). Ini merupakan operasi militer terbesar sejak Intifadah Kedua dari 2000 sampai 2005.
Infitidah Kedua merupakan pemberontakan besar warga Palestina terhadap pendudukan Israel yang dilakukan pada awal dekade 2000an.
Ribuan warga Palestina dan Israel tewas akibat meletusnya Infitidah kedua.
Serangan terbaru Israel pada awal pekan ini telah menewaskan delapan orang, termasuk dua anak-anak.
Wali Kota Jenin, Nidal Obeidi, mengakui situasi sangat buruk. Serangan Israel disebut sebagai pembantaian.
“Ini betul-betul pembantaian dan upaya membasmi semua aspek hidup di dalam kota dan kamp,” ucap Obeidi seperti dikutip dari Al-Jazeera.
“Saat ini yang menjadi target bukan hanya pejuang tapi warga sipil turut terbunuh dan terluka,” sambung dua.
Otoritas Jenin mengumumkan bahwa layanan air dan listrik terputus dari kamp pengungsi terputus. Itu disebabkan pertempuran yang terus berlangsung.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan sebanyak 3.000 orang dievakuasi dari kamp pengungsi Jenin.