RADARNASIONAL – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY, bekerja sama dengan Perguruan Tinggi menyelenggarakan peluncuran dan bedah buku berjudul Kuliah Keistimewaan Yogya: 15 Materi tentang Keistimewaan DIY untuk Mahasiswa karya Dr. Haryadi Baskoro di Universitas Negeri Yogyakarta. Selasa (26/11/2024).
Peluncuran buku bertujuan mensosialisasikan nilai-nilai keistimewaan DIY sekaligus mendorong mahasiswa untuk memahami dan berkontribusi dalam pembangunan.
“Nilai-nilai keistimewaan itu ada di Bab 12 13 dan yang terakhir tentang partisipasi,di sini saya memberikan dua bab terakhir yaitu Bab 14 dan 15 untuk mencoba memikirkan bentuk partisipasi mahasiswa, apa yang saya tulis beberapa contoh saja dan itu mestinya berkembang terus” ujarnya.
Buku setebal 218 terbitan Graha Ilmu pada 2024 dibedah di Universitas Atmajaya dan UGM.
Sedangkan Buku Kuliah Keistimewaan Yogya dirancang sebagai bahan ajar bagi mahasiswa, dengan 15 materi yang meliputi berbagai aspek keistimewaan DIY.
Diantaranya mencakup sejarah DIY, Undang-Undang Keistimewaan DIY, kelembagaan, kebudayaan, kepemimpinan Sultan dan Paku Alam, pemerintahan asimetris DIY, pertanahan, tata ruang.
Pembelajaran berbasis kompetensi yang ditawarkan dalam buku ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami keistimewaan DIY secara teoritis, tetapi juga mampu berpartisipasi secara aktif dan kontributif dalam membangun daerah.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi DPAD DIY, perguruan tinggi, Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional (FORHANNAS) dan Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Sleman DIY.
Peluncuran dan bedah buku dihadiri sejumlah para tokoh dan para ahli, tokoh masyarakat, penulis buku. Di antaranya pembicara yang hadir, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, FORHANNAS.
RB. Dwi Wahyu B, S.Pd., M.SI, anggota DPRD DIY. Dr. Haryadi Baskoro, penulis buku.
Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda, khususnya mahasiswa, mengenai sejarah, nilai-nilai, dan keistimewaan DIY.
Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat memacu perguruan tinggi di DIY untuk mengadakan mata kuliah khusus yang membahas keistimewaan DIY.
“Mahasiswa adalah generasi penerus yang harus memahami warisan dan nilai-nilai daerah. Melalui buku ini, kami ingin memberikan landasan yang kokoh bagi mereka untuk ikut membangun keistimewaan Yogyakarta dan Daerahnya masing masing setelah selesai kuliah di Yogyakarta, ” paparnya dalam uraian saat menyampaikan kepada para peserta Bedah buku di kampus UNY dan UAJY.
Dengan adanya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dalam menjaga dan mengembangkan keistimewaan DIY.(San)