RADARNASIONAL – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) mengapresiasi Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur lantaran dinilai mampu membina narapidana terorisme (napiter) dengan baik, hingga kembali ke pangkuan ibu Pertiwi.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Ditjen Pemasyarakatan Erwedi Supriyatno saat menyaksikan 16 napiter ikrar setia ke NKRI di Lapas Khusus Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10) siang.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur yang hari ini telah berhasil mengikrarkan sebanyak 16 warga binaan (napiter),” ujar Erwedi.
Erwedi menjelaskan, Lapas Khusus Gunung Sindur yang dinahkodai oleh Wahyu Indarto tersebut menjadi penyumbang terbanyak dari 221 napiter yang telah ikrar setia NKRI di seluruh Indonesia pada tahun 2024.
“Sekali lagi saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi saudara-saudara sekalian dalam menjalankan tugas yang sangat mulia ini,” ujar Erwedi.
Sementara, Kalapas Khusus Gunung Sindur Wahyu Indarto mengatakan, apresiasi dari Ditjen Pemasyarakatan tersebut akan dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi dalam pembinaan guna menyongsong Indonesia Maju.
Menurut Alumni AKIP angkatan 34 itu, keberhasilan pihaknya tersebut merupakan hasil implementasi dari arahan dan atensi pimpinannya, yakni Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat Masjuno serta Kadiv Pas Robianto.
Selain itu, menurut Wahyu, kesuksesan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan BNPT, Densus 88 Anti-teror Polri dan stakeholder lainnya dalam melakukan assessment terhadap napiter, sehingga mau berikrar setia ke NKRI.
“Keberhasilan pembinaan napiter ini juga hasil dari sinergitas dan soliditas yang baik antara pimpinan dan jajaran di Lapas Khusus Gunung Sindur termasuk napiter,” ujar Wahyu di ruang kerjanya.
Wahyu Indarto menjelaskan bahwa saat ini jumlah napiter yang menjalani pembinaan di Lapas yang ia pimpin berjumlah 25 orang dan seluruhnya telah ikrar setia NKRI.
Terakhir, melalui momen tersebut Wahyu mengajak seluruh jajarannya dan warga binaan untuk bersama-sama menjadikan Lapas Khusus Gunung Sindur sebagai rumah bersama yang aman dan nyaman, serta tertib.
Sebelumnya, 16 napiter yang menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas II A Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat kembali ke pangkuan ibu Pertiwi melalui ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Rabu (30/10).
Pada kesempatan itu, 16 napiter mengucapkan ikrar setia NKRI secara bersama-sama, melakukan sikap hormat
dan mencium Bendera Merah Putih, menandatangani surat pernyataan, kemudian mengucapkan sila-sila
Pancasila serta yel-yel NKRI “Harga Mati”.
Ikrar setia NKRI disaksikan langsung oleh Direktur Pembinaan Ditjen Pemasyarakatan, Kadivpas Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat, perwakilan BNPT, Densus 88 Anti-teror Polri, Kodim dan Polres Bogor, Camat, Koramil, Polsek serta tokoh agama dan masyarakat Gunung Sindur.