RADARNASIONAL – Dinas Kebudayaan Kundho Kabudayan DIY melalui Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman gelar bedah dan launching Buku Salah Kaprah Aksara Jawa karya Syukron Arif Muttaqien, SE., MAP anggota DPRD Sleman bersama Mas lurah Dwijaprasetya Prasaja, SS yang menjabat Kasie Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kundho Kabudayan di Hotel Rich Yogyakarta, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan bedah buku setebal 158 halaman difasilitasi dengan dana pokir anggota DPRD Sleman Syukron Arief Mutaqien melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, dengan menghadirkan kalangan akademisi guru bahasa Jawa, masyarakat, komunitas, pemerhati bahasa Jawa.
Buku Salah Kaprah Aksara Jawa yang membahas perihal aksara Jawa, permasalahan yang sering muncul dan sering menjadi pertanyaan terkait Aksara Jawa.
Menurutnya, buku salah kaprah aksara Jawa ini disajikan untuk memudahkan atau mengurangi pernak pernik yang terkait dengan penggunaan aksara jawa, baik yang sudah dalam bentuk naskah bacaan maupun kegiatan penulisan.
Pemahaman tentang aksara Jawa selama ini hanya berhenti pada narasi-narasi filosofi dan mitologi.
Aspek lain dari hadirnya sebuah aksara tidak dinarasikan sedemikian rupa sehingga banyak kalangan yang kemudian mengalami latah berjamaah apabila menemukan ada informasi atau literasi baru tentang aksara Jawa.
” Kami berharap dengan tulisan ini bisa membuka wawasan dan pemahaman aksara Jawa ke depannya,” ujarnya.
Ditambahkan, buku salah kaprah aksara Jawa salah satu tulisan yang mengupas permasalahan yang sering muncul dan sering menjadi pertanyaan terkait Aksara Jawa.
Salah kaprah Aksara Jawa disajikan untuk memudahkan kita mengurangi pernak pernik yang terkait dengan penggunaan aksara Jawa, baik yang sudah dalam bentuk kajian naskah bacaan, maupun penulisan.
Pemahaman tentang aksara Jawa selama ini hanya berhenti pada narasi narasi filosofi dan mitologi.
Aspek lain dari hadir sebuah aksara tidak dinarasikan sedemikian rupa, sehingga banyak kalangan yang mengalami latah berjamaah apabila menemukan ada informasi atau literasi baru tentang aksara Jawa.
Sementara itu Abu Bakar S.Sos., M.Si Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman mengapresiasi atas ditulisnya buku Salah Kaprah Aksara Jawa.
” Ini menunjukkan masih ada yang peduli dengan aksara Jawa, karena dewasa ini sudah ditinggalkan oleh anak muda.” ujarnya.
Bahasa Jawa saja sudah mulai dilupakan apalagi aksaranya.
Isu digitalisasi menuntut aksara Jawa untuk pelan namun pasti dengan kebiasaan baru digital aksara jawa mengejar ketertinggalannya diranah digital sejak diajukannya proposal Unicodisasi aksara Jawa ke Consortium Unicode.
Dalam waktu dekat akan segera menindak lanjuti kegiatan ini dengan menyediakan tempat sebagai gerbang aksara Jawa untuk edukasi bagi anak TK dan SD sehingga mereka mengenal aksara Jawa sejak dini untuk selanjutnya bisa berbahasa Jawa dengan baik dan benar, serta bisa membaca dan menulis aksara jawa.(Ang)