RADARNASIONAL – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, SOKSI si bawah kepemimpinan Ketua Umum (nonaktif) Ahmadi Noor Supit siap melakukan revitalisasi dan redinamisasi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang semakin berat. Baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Bamsoet, memasuki usianya yang ke-64 tahun pada 20 Mei 2024 nanti, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) akan tetap terus meningkatkan baktinya kepada Ibu Pertiwi.
“Khususnya membantu pemerintah menyikapi berbagai dampak tekanan resesi ekonomi dan perubahan landskap politik dan keamanan global terhadap Indonesia,” ujar Bamsoet usai menghadiri Rapat Terbatas bersama Depinas SOKSI, Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat dan Dewan Pakar SOKSI di Jakarta, Senin (15/4).
Bamsoet menjelaskan, SOKSI juga memiliki program SOKSI-Z untuk merangkul Generasi Z, khususnya dari usia muda yang sedang menempuh pendidikan di SMA hingga perguruan tinggi, untuk aktif berorganisasi.
Sehingga menambah pengalaman mereka dalam bersosialisasi di berbagai kegiatan kemasyarakatan, sekaligus mempersiapkan diri menyambut tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
Kepengurusan SOKSI di tingkat nasional sudah diperbaharui melalui SK Depinas SOKSI Nomor: IST.10.23/Depinas.SOKSI/III/2024. Menjadikan sebanyak 60 persen pengurus Depinas SOKSI diisi kalangan milineal dan perempuan.
“Untuk pengurus di daerah yang akan diperbaharui melalui Musda, juga akan diarahkan serupa. Menjadikan SOKSI semakin siap memanfaatkan bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia,” jelas Bamsoet.
Bamsoet menerangkan, setelah ikut serta menjaga stabilitas politik nasional selama Pemilu 2024, SOKSI juga akan ikut serta menjaga stabilitas politik nasional menjelang Pilkada Serentak 2024.
“Sebagai salah satu organisasi pekerja tertua di Indonesia yang didirikan pada 20 Mei 1960 oleh almarhum Suhardiman, SOKSI memiliki kepentingan agar situasi politik tidak mengganggu stabilitas perekonomian. Sehingga para pekerja bisa tetap bekerja dengan aman dan nyaman,” pungkas Bamsoet.