YOGYAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, seiring perkembangan zaman dan derasnya arus globalisasi, upaya untuk melestarikan seni dan budaya akan dihadapkan pada makin kompleks tantangan serta persaingan global. Agar seni dan budaya bangsa tidak menguap dan tergilas oleh laju peradaban, harus menjadi legasi yang diwariskan, khususnya kepada generasi muda bangsa.
“Tidak dapat kita pungkiri, bahwa globalisasi mempunyai andil pada tergerusnya budaya bangsa. Tetapi di sisi lain, kita juga harus mawas diri dan mengakui bahwa sepinya diskursus kebudayaan dari ruang publik, juga disebabkan oleh kurangnya kepedulian dan kepekaan kita untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima Radarnasional.co.id, seusai menerima Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Yogyakarta, Minggu (29/5).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul yang telah menggelar Pawai Budaya pada rangkaian peringatan HUT ke-191 Kabupaten Gunungkidul. Pawai Kebudayaan yang diselenggarakan membuktikan keberpihakan untuk memajukan kebudayaan selaras dengan amanat konstitusi.
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 32 Ayat (1) mengamanatkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Ketentuan tersebut mencerminkan pengakuan adanya dua peran penting kebudayaan, yaitu dalam membentuk jati diri bangsa serta dalam menyikapi modernitas dan laju peradaban zaman,” kata Bamsoet.
Bamsoet menyakini dengan berbagai potensi sumberdaya yang dimiliki, utamanya karakter masyarakat Gunungkidul yang giat bekerja dan gigih berusaha, Kabupaten Gunungkidul akan menjadi daerah yang cepat melakukan recovery pasca pandemi. Optimisme ini misalnya tergambar dari target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2022 sebesar Rp 27 miliar, atau naik Rp 15 miliar dibanding tahun 2021.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul harus terus menggenjot sektor pariwisata yang saat ini sedang ‘naik daun’ agar mampu mencapai PAD yang ditargetkan. Capaian PAD dari retribusi pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, mencapai Rp 1,26 miliar. Sebanyak 177.890 orang mengunjungi Gunungkidul selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Diharapkan wisatawan yang berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Gunungkidul terus meningkat menyusul kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran persyaratan dalam berpergian,” pungkas Bamsoet. (BD)