RADARNASIONAL – Bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2023, lima narapidana (napi) atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, mendapatkan remisi khusus (RK).
Dalam sambutannya, Kalapas Narkotika Gunung Sindur Riko Stiven melalui Kasi Binadik Tri Mulyono menyatakan, dalam sistem pemasyarakatan napi dan anak berhak mendapat pembinaan rohani dan jasmani serta dijamin hak-haknya untuk menjalankan ibadah.
Kemudian, kata dia, berhubungan dengan pihak luar, baik keluarga maupun pihak lain, memperoleh informasi baik melalui media cetak maupun elektronik, memperoleh pendidikan yang layak termasuk mendapatkan pengurangan masa pidana atau dikenal dengan remisi.
“Remisi yang saudara peroleh saat ini merupakan bentuk penghargaan atas perubahan perilaku yang saudara tunjukkan ketika menjalani pidana di Lapas,” ujarnya disambut antusias para WBP di lokasi kegiatan, Minggu (4/6).
Menurut Kasie murah senyum tersebut, pemberian remisi juga dimaksudkan untuk mempercepat proses reintegrasi sosial untuk WBP, sehingga dapat segera kembali ke tengah masyarakat.
Dia berharap, dengan pemberian remisi khusus Hari Raya Waisak ini diharapkan dapat dijadikan sebagai renungan dan motivasi untuk selalu introspeksi diri dan terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik.
“Pencapaian saudara hari ini membuktikan bahwa saudara (WBP) sekalian mampu mengubah diri menjadi manusia yang lebih baik,” paparnya.
Lebih jauh, dirinya mengajak para WBP untuk konsisten berperan aktif dalam mengikuti segala bentuk program pembinaan, serta mematuhi tata tertib di Lapas.
Dirinya menjelaskan, program pembinaan yang dilakukan bertujuan agar pada WBP memiliki bekal saat nanti kembali ke masyarakat.
“Kepada seluruh Narapidana yang hari ini mendapatkan remisi, saya mengucapkan selamat dan mengingatkan agar saudara terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.
Terakhir, dirinya berpesan kepada para WBP untuk senantiasa menjadi insan taat hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta insan yang berguna bagi pembangunan bangsa.
“Saya mengucapkan selamat Hari Raya Waisak tahun 2023, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu mengiringi keinginan luhur kita dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya,” tandasnya.
Sementara itu, Kasubsie Registrasi Rizky Kesuma Putra menambahkan, pemberian remisi merupakan implementasi dari Pasal 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 174 Tahun 1999 yakni pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana.
“Dan anak pidana yang telah berkelakuan baik selama menjalani pidana, terkecuali yang dipidana mati atau seumur hidup,” jelasnya.
Menurut dia, dasar remisi juga ada di Permenkum HAM nomor 3 tahun 2018 tentang syarat dan tatacara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat.
Lebih jauh, pria asal Bumi Sriwijaya (Palembang) tersebut mengungkapkan bahwa pada Hari Raya Waisak 2023 jumlah WBP yang mendapatkan remisi khusus berjumlah lima orang.
“Lima WBP tersebut mendapatkan remisi khusus satu (RK 1). Sedangkan WBP yang mendapatkan RK 2 untuk Hari Raya Waisak 2023 ini tidak ada,” bebernya
Alumni AKIP 47 ini menjelaskan, RK 1 adalah mendapatkan pengurangan hukuman namun masih ada sisa masa hukuman. Sedangkan RK 2 adalah bebas murni dengan memotong sisa masa tahanan.
Terakhir, dirinya pun berharap dengan adanya RK ini para WBP dapat lebih baik lagi dalam menjalani masa pembinaan maupun membangun kehidupan di luar jika kelak telah bebas.
“Selamat bagi WBP yang mendapatkan remisi bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2023. Mari bersama-sama kita wujudkan Lapas tercinta semakin profesional,” tandasnya.
