Soal Konvoi Khilafah, Ini Penjelasan Khilafatul Muslimin

0
101

JAKARTA – Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih menyelidiki soal konvoi khilafah yang ramai di media sosial. Polisi berencana memanggil Khilafatul Muslimin, kelompok yang melakukan konvoi itu.

Amir Khilafatul Muslimin DKI Jakarta, Muhammad Abudan, mengatakan, dirinya siap memberi keterangan kepada polisi terkait konvoi itu. Dia juga siap menerangkan konsep khilafah yang digaungkan oleh kelompoknya.

“Ya kalau memang diminta keterangan oleh pihak kepolisian kita siap menjelaskan sepetti yang saya jelaskan ini,” kata Abudan saat dihubungi, Rabu (1/6).

“Tapi sekadar info sudah ada polisi yang minta klarifikasi ke saya dateng, nanya-nanya apa dan bagaimana, sudah ditanya ya dalam tanda petik minta penjelasan,” tambah dia.

Konvoi khilafah viral di medsos, diduga terjadi di Jakarta Timur, pada Minggu (29/5/2022). Foto: Twitter/viral

Abudan mengatakan, konvoi itu merupakan bagian dari kegiatan rutin. Kegiatan itu untuk memberi penjelasa kepada masyarakat bahwa khilafah yang digaungkannya bukan untuk mendirikan sebuah negara.

“Kita melakukan keliling mngendarai motor maka kegiatan itu disebut motor syiar. Untuk apa? Untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa khilafah itu bukan negara, itu bukan hanya hoaks tapi juga fitnah. Bahwa khilafah itu ingin rebut kekuasaan, rebut pemerintahan, ingin kacaukan ideologi, ingin mengaburkan Pancasila mengganti ideologi pancasila dengan idelogi khilafah. Itu bukan hanya hoaks tapi juga fitnah,” jelas dia.

Abudan menjelaskan, setiap orang yang ingin bergabung dengan khilafatul muslimin tentu harus mendaftar hingga berbaiat. Tapi, Abudan mengeklaim baiat yang dimaksud bukan seperti yang kalangan teroris lakukan.

“Ya betul [daftar]. Kalau mau masuk organisasi ini, ikut pengajiannya, nanti kalau emang udah mantap, nah dia bersumpah kalau dia bener-bener mau jadi warga. Bersumpahnya itu dikenal dengan nama baiat, dibaiat,” tutur dia.

“Baiat itu sumpah setia, persis seperti orang mau masuk kerja seperti PNS, kan ada sumpah setia terhadap jabatannya abdi negara, sebagai TNI, ada baiatnya, ada sumpah setianya, sebagai polisi juga ada. Semuanya kalau mau profesional harus bersumpah setia,” ucap dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini