Presiden Jokowi Ingin Damaikan Perang Rusia-Ukraina

0
17
Pertemuan Presiden Jokowi Dengan Presiden Zelenskyy. Foto: Suara.com

UKRAINA – Presiden Joko Widodo jadi pancaran karena tengah melaksanakan tujuan perdamaian dengan mendatangi Ukraina serta Rusia di tengah perang antara kedua negeri yang sedang merajalela.

Jokowi bersama kaum datang di Ukraina pada Rabu (29/6) pagi serta langsung melaksanakan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky sampai melaksanakan blusukan ke kota bekas zona perang.

Paling tidak terdapat 4 poin penting hasil pertemuan Jokowi- Zelensky. Awal, Jokowi mendesak pernyataan perdamaian antara Kyiv serta Moskow walaupun beliau mengetahui akan amat susah.

Kedua, Jokowi menawarkan jadi pembawa catatan ke Presiden Vladimir Putin. Walaupun sedemikian itu, tidak nyata gimana jawaban Zelensky serta apakah si kepala negara Ukraina menitipkan catatan buat di informasikan kala Jokowi berjumpa Putin di Moskow.

Ketiga, Zelensky mengutarakan mau mendatangi KTT G20 di Bali November kelak dengan ketentuan. Terakhir, kedua presiden membahas terkait bahaya lonjakan harga serta darurat pangan garis besar akibat dari agresi Rusia ke Ukraina.

Menteri Luar Negara RI Retno Marsudi pula berkata kunjungan Jokowi ini dicoba buat bawa skedul perdamaian pada kedua pihak.

Tetapi, apakah alibi Jokowi kekeh berusaha jadi ahli rukun Rusia- Ukraina?

Bagi Pengamat politik global, usaha perdamaian ini tidak bebas dari ikatan RI dengan Uni Soviet di era dulu sekali. Indonesia mempunyai ikatan asal usul yang akrab dengan Rusia yang diawali kala Uni Soviet mensupport kebebasan RI dari Belanda pada 1945.

Bersumber pada web Departemen Luar Negeri RI, Uni Soviet ialah salah satu negeri yang menyongsong bagus kebebasan Indonesia dikala RI berupaya memperoleh pengakuan dunia internasional pada 1945- 1950. Uni Soviet pula mengancam seluruh wujud penjajahan.

Di masa lalu, Rusia pula jadi pangkal senjata serta fitur keras tentara yang penting untuk Indonesia. Sampai saat ini, lumayan banyak perlengkapan penting sistem pertahanan( alutsista) Indonesia berawal dari Rusia.

” Presiden awal Indonesia, Soekarno, mempunyai ikatan dekat dengan Uni Soviet dikala kebebasan, serta itu berarti Indonesia dikala ini mempunyai ketertarikan akhlak dengan Rusia,” tutur dosen ikatan global di Universitas Kristen Santo Thomas, Kosman Samosir, pada South Cina Morning Post.

” Jokowi akan amat mau menolong Rusia serta Ukraina buat menciptakan pernyataan rukun atas bentrokan ini, selaku hasil dari ketertarikan akhlak itu,” tuturnya lagi.

Statment ini pula disetujui oleh periset dari Pusat Studi Internasional dan Strategis( CSIS), Gilang Kembara.

” Terdapat perasaan nostalgia era lalu di masyarakat Indonesia terkait Rusia. Dengan antusias era lalu, Jokowi mau berupaya menolong[mendamaikan Rusia- Ukraina],” tutur Kembara.

Walaupun sedemikian itu, Gilang berkata ikatan bidang usaha tentara RI- Rusia dikala ini” relatif beku” sebab pergantian fokus Jakarta yang saat ini lebih fokus memandang senjata ciptaan Amerika Serikat serta bahaya sanksi bila membeli alutsista dari Moskow.

” Jokowi itu efisien serta ia akan mencari buah yang bergantung. Ia bukan seseorang pemimpi. Akan susah untuk Jokowi buat jadi barid perdamaian kala ia mempunyai sedikit wawasan mengenai kondisi asal usul, walaupun itu akan jadi kemenangan yang amat besar untuk Indonesia bila ia sukses,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini