RADAR NASIONAL,–Memperingati Nuzulul Qur’an mengimplentasikan untuk merenungkan ajaran yang terkandung Al Quran.
Demikian disampaikan UstadzAchmad Afandi,S.Ag.,M.Si dalam peringatan Nuzulul Qur’an seusai salat Tarawih di masjid An Nur Perumnas Condongcatur ,Depok,Sleman Ahad malam,(16/3/2025)
Hadir dalam peringatan tersebut,PCM Depok,PRM dan PRA Perumnas dan jamaah.Dalam kunsiroh PCM Depok menyerahkan bantuan tali asih kepada Takmir Masjid An Nur sebesar Rp. 1 juta.
Dalam paparannya, Ustadz Achmad Afandi mengatakan Al Qur’an yang wujudnya mushab ada diaplikasi HP itu sejak awal Kalamullah yang berada di Lauhul Mahfuz,maka Allah mengatakan sesungguhnya Qur’an itu benar-benar bacaan yang terpelihara dan terjaga keasliannya. Sebelum menjadi mushab seperti sekarang,awalnya dulu ada di Lauhul Mahfuz berupa pena Allah.
Kemudian dalam proses Nuzul Quran,al Qur’an yang berada di Lauhul Mahfuz dibawa malaikat Jibril dibawa turun dalam sekali turun ditaruh di Baitul Izzah.Dan dari Baitul Izzah diturunkan kepada Rosulullah,oleh malaikat Jibril.Dari Baitul Izzah sekali turun langsung utuh,maka ketika dari Baitul Izzah kepada Rosulullah turun secara bertahap.
“Mengapa diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun,agar supaya Rosulullah mudah membacakan kepada umat manusia turunnya tidak dalam bentuk tulisan tetapi dalam bentuk bacaan.Bicara Nuzulul Quran maka ada awal turun ada akhir waktu turun ada rentang waktu,” ungkapnya.
Di dalam Al Qur’an,lanjutnya Allah menjelaskan syarat terkait waktu diturunkan, turunnya Al Qur’an atau Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting dimana waktu pertama kali diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam melalui malaikat Jibril di Gua Hira pada 17 Ramadhan.
“Umat Islam memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan setiap tahunnya, peringatan ini merupakan kesempatan untuk merenungkan ajaran yang ada didalam Al Qur’an dan meningkatkan kedekatan dengan kitab suci Al Qur’an,Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.” pungkas Afandi.(san)
