RADARNASIONAL – Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan erupsi pada Minggu (3/11) malam.
Erupsi disertai dengan material berupa bongkahan batu tersebut mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan rumah warga di kaki gunung api Lewotobi Laki-laki.
Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Flores Timur melaporkan, jumlah sementara korban meninggal dunia akibat erupsi itu ada sembilan orang.
“Dan sudah dievakuasi oleh BPBD dan pihak terkait,” kata Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran, Senin (4/11).
Herry mengaku belum mendapatkan informasi terbaru terkait kerusakan rumah dan gedung akibat erupsi gunung api tersebut.
Namun dari video yang beredar terdapat satu sekolah dasar rusak berat tertimpa batu besar yang merupakan material yang disemburkan oleh gunung api tersebut.
Selain itu satu rumah terbakar, satu rumah juga rata dengan tanah karena tertimpa material erupsi, Asrama Biarawati Susteran SSpS serta sekolah menengah Pertama Santisima juga dilaporkan terbakar.
Kemudian asrama Seminari Hokeng juga dilaporkan mengalami kerusakan yang berat karena material batu tembus hingga kamar para siswa.
“Saat ini warga sudah diungsikan ke sejumlah lokasi yang jauh dari kaki gunung tersebut,” kata Herry
Berdasarkan laporan dari BPBD Flores Timur ada tujuh desa yang terdampak bencana tersebut yakni di Kecamatan Wulanggitang seperti Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang dan desa Pululera serta satu desa di Kecamatan Ile Bura yakni Dulipali.
Warga juga sudah diungsikan ke tiga desa yakni desa Konga, Lewolaga, Bokang di Kecamatan Titehena. Sementara tenda-tenda juga sudah didirikan untuk menampung para pengungsi.
