RADAR NASIONAL,- (Sleman),–Lantunan gamelan mewarnai suasana Pendapa Kromoredjan , Pemkal Condongcatur makin kental dengan nilai nilai budaya Jawa, pendapa yang khas dengan ukiran setiap Kamis Pon di perdengarkan secara live musik gamelan.
Setiap 35 hari (pasaran-perhitungan kalender Sultan Agungan-red.), masyarakat dapat menikmati sajian gamelan secara live yang dibunyikan oleh para pengrawit secara bergilir oleh Paguyuban Karawitan NGESTI LARAS dan SEKAR BUDAYA sehingga masyarakat yang mengurus layanan umum di kantor Kalurahan Condongcatur dapat menyaksikan dan mendengarkan musik gamelan.
Tradisi “nabuh gamelan” ini menjadi bagian dari “nguri uri” budaya Jawa , sekaligus menanamkan cinta budaya di kalangan generasi muda,meskipun pernah mengalami pasang surut.
” Tujuan kami bukan hanya melestarikan seni krawitan, tetapi jga mengairkan suasana nuansa budaya yanghidup dan membumi dilngkgan pelayaanan publik ” ujar Humas Kalurahan Condongcatur, Wasana, S.H.
Ditambahkan, setiap Kamis Pon yang sebelumnya Kamis pahing di Daerah Istimewa Yogyakarta Anak Sekolah / Pelajar, ASN dan pamong kalurahan mengenakan pakaian Jawa Jangkep Ngayogyakartanan untuk mendorong penghayatan akan nilai nilai luhur budaya dan perjuangan bangsa.
Melalui Undang-undang Nomor 13 Tahun 2021, tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ,mendorong timbulnya etos hidup dan etos kerja positif di DIY, serta sebagai penanda berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman yang merupakan cikal bakal pemerintahan di DIY.(*)