
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Vatikan pada 7 Juni 2022 dini hari.
Hari pertama kedatangan, Menag menyapa warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vatikan dan Roma seperti biarawati, pelajar, mahasiswa, serta para pekerja.
Pertemuan ini dibuka Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung. Hadir juga dalam pertemuan ini, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Menag Yaqut mengatakan, kunjungannya ke Vatikan mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia.
“Sebelum pandemi, Paus berencana datang ke Indonesia tapi batal karena pandemi,” ujar Menag Yaqut.
Gus Men, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa Kementerian Agama telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi.
Pencanangan ini menjadi salah satu wujud komitmen kuat dari pemerintah untuk menjaga toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik.
Hal itu, kata Menag, menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun bangsa.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia akan menghadapi momentum politik pada tahun 2024.
Untuk itu, diperlukan upaya bersama seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisasi potensi politisasi agama.
“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer kehidupan keberagamaan yang rukun dan harmonis dalam keragaman, serta toleransi dan saling menghargai perbedaan,” pesannya.
“Kementerian Agama menyimpan umat dari semua agama. Tidak ada diskriminasi. Kita harus saling menghormati-menghormati antarsesama pemeluk agama, serta saling menghormati yang berbeda keyakinan,” tegasnya. (BD)